Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur akan memberikan 600 jamban pada warga tidak mampu di Kota Kediri dan gratis, sebagai upaya mengubah pola hidup masyarakat agar hidup dengan lebih bersih dan sehat.

"Ini sesuai dengan komiten Wali Kota, bahwa Kediri ini harus ODF 'Open Defecation Free' (Kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, dengan target ODF tersebut, pemerintah kota membuat program pemberian bantuan jamban tersebut. Hal itu dilakukan, sebagai upaya agar masyarakat tidak buang air besar (BAB) sembarangan dan lebih menerapkan gaya hidup yang sehat.

Fauzan mengatakan, pengadaan 600 jamban itu sudah dianggarkan di rencana kerja anggaran (RKA) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Saat ini, untuk pengadaan masih proses lelang di ULP (Unit layanan pengadaan) dan diharapkan bisa lancar.

"Ini masih proses lelang pengadaan, mudah-mudahan tiak ada masalah di ULP-nya. Nanti, akan diberikan untuk warga di seluruh kota, yang terbanyak di Kecamatan Pesantren," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah memang perlu dalam pengadaan jamban itu. Di Kota Kediri, terdapat sejumlah rumah yang ternyata masih belum punya jamban. Nantinya, pengadaan jamban itu rencananya sekaligus dengan salurannya, sehingga bisa secepatnya dipasang di rumah warga.

Fauzan mengatakan, edukasi tentang perubahan gaya hidup masyarakat, terlebih lagi jamban memang sangat penting. Gaya hidup masyarakat juga beragam, baik yang tradisional maupun modern. Di Kediri, gaya hidup masyarakatnya masuk menengah, dan masih ada yang belum punya jamban pribadi.

"Jadi, jamban nanti ada yang pribadi dan yang komunal, tapi banyak rumah yang memang belum punya jamban. Kami berharap ini bisa mengubah perilaku gaya hidup menjadi lebih sehat," ujarnya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menegaskan komitmennya untuk menerapkan gerakan gaya hidup sehat dengan perilaku yang bersih dan sehat. Ia pun menegaskan, pemkot akan membuatkan jamban bagi warga yang tidak mampu, supaya tidak buang air besar (BAB) di sungai.

"Pemkot Kediri juga akan membuatkan jamban bagi warga yang tidak mampu, supaya tidak BAB di sungai. Kami juga dorong terus, kerjasam denagn instansi terkait, perbankan, yang bisa menyalurkan CSR-nya. Pun dari kampus, jika ada CSR disumbangkan ke Kota Kediri dan mari dikerjakan bersama," katanya.

Ia pun menegaskan, Pemerintah Kota Kediri juga ingin menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau "Human Development Index" (HDI) menjadi lebih baik. Jika indeks pembangunan manusia ini bisa diperbaiki, tentunya tingkat kesejahteraan masyarat juga lebih baik.

Wali Kota pun meminta, masyarakat tidak ragu memanfaatkan fasilitas kesehatan termasuk pusat kesehatan masyarakat (Puskemas). Di Kediri, fasilitas puskesmas sudah diperbaiki, bahkan beberapa di antaranya ada yang membuka layanan selama 24 jam. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017