Surabaya (Antara Jatim) - Badan Narkotika Nasional (BNN)  Kota Surabaya, Senin, melakukan tes urine kepada sejumlah pegawai di Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat guna mencegah adanya upaya penyalahgunaan narkoba di lingkungan dinas tersebut.

"Sebanyak 20 orang pegawai di lingkungan Dispendik yang kami lakukan tes urine, hasilnya negatif semuanya," kata salah seorang staf BNN Kota Surabaya Indah Sutantri usai tes urine.

Indah menuturkan, pihaknya tidak hanya melakukan tes urine bagi pegawai Dispendik namun juga melakukan hal serupa ke SKPD-SKPD lainnya di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kegiatan ini, menurutnya didasarkan atas hasil rapat kerja bersama dengan penggiat anti narkoba.

"Dispendik merupakan sebuah contoh bagi para warga sekolah, oleh sebab itu sangat membantu sebagai teladan untuk lingkungan bersih narkoba di masyarakat," tutur Indah.

Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti mengatakan, bahaya narkoba bisa menyasar kepada siapa saja, tidak peduli statusnya apa, pekerjaannya apa. Oleh sebab itu supervisi tersebut sangat penting dalam mengedukasi masyarakat akan bahaya penggunaan narkoba termasuk di lingkungan pemerintahan.

"Sebagai calon generasi penerus bangsa, para siswa hendaknya menjauhi narkoba karena dapat merusak masa depan mereka," kata Mantan Kasubag Humas Polrestabes Surabaya itu.

Sementara itu, salah seorang pegawai Dispendik Surabaya Roy Abdillah mengaku baru pertama kali menjalani tes urine dan ternyata negatif. Dirinya pun mendukung langkah BNNK untuk melakukan tes urine kepada para pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya.

"Komitmen Pemkot Surabaya bebas dari narkoba perlu kita dukung bersama karena narkoba dapat merusak generasi bangsa dan dapat menyebabkan ketergantungan serta kematian," ujar Roy.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017