Jember (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember mencatat jumlah usaha nonpertanian di wilayah setempat berdasarkan hasil sensus ekonomi tahun 2016 mencapai 283.685 usaha.

"Hasil sensus ekonomi tahun 2006 sebanyak 259.785 usaha, sehingga selama 10 tahun terakhir terjadi peningkatan usaha di Jember sekitar 9,20 persen," kata Kepala BPS Jember Indriya Purwaningsih di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin. 

Berdasarkan lapangan usaha, lanjut dia, usaha perdagangan besar dan eceran masih menempati jumlah terbanyak baik pada sensus ekonomi tahun 2006 maupun sensus ekonomi tahun 2016.

"Perdagangan besar dan eceran tercatat sebanyak 124.334 usaha atau 47,86 persen pada hasil sensus ekonomi 2006, sedangkan pada sensus ekonomi tahun 2016 tercatat sebanyak 147.373 usaha (51,95 persen)," tuturnya.

Sedangkan peringkat terbanyak kedua yakni sektor akomodasi, makan, dan minum sebanyak 42.595 usaha (15,01 persen) pada hasil sensus ekonomi 2016, sedangkan pada sensus ekonomi 2006 yakni sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi pada peringkat terbanyak kedua yakni 33.876 usaha (13,04 persen).

Indriya mengatakan tiga aktivitas ekonomi terbesar di Jember hasil sensus ekonomi 2016 yakni perdagangan besar dan eceran, reparasi, dan perawatan mobil dan sepeda motor sebanyak 147.373 usaha (51,95 persen); penyediaan akomodasi dan penyediaan makan, minum sebanyak 42.595 usaha (15,01 persen); industrri pengolahan sebanyak 36.842 usaha (12,99 persen), sehingga ketiganya memberikan kontribusi sebesar 79,95 persen.

"Untuk wilayah Tapal Kuda, jumlah usaha atau perusahaan kategori usaha mikro kecil (UMK) terbesar berada di Kabupaten Jember sebesar 33,39 persen, diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi sebesar 28,65 persen, Kabupaten Lumajang (14,15 persen), Kabupaten Bondowoso (12,70 persen), dan Kabupaten Situbondo (11,10 persen)," katanya.

Sedangkan jumlah usaha/perusahaan untuk kategori usaha menengah besar (UMB) terbesar berada di Kabupaten Jember sebesar 38,00 persen, diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi sebesar 31,37 persen, Kabupaten Lumajang (12,03 persen), Kabupaten Bondowoso (11,01 persen), dan Kabupaten Situbondo sebesar 7,57 persen.

"Kabupaten Jember merupakan kabupaten terbesar menyerap tenaga kerja pada usaha UMK dan UMB sebesar 31,59 persen, diikuti Kabupaten Banyuwangi (28,71 persen), Kabupaten Bondowoso (15,15 persen), Kabupaten Lumajang (13,70 persen), dan Kabupaten Situbondo (10,84 persen)," ujarnya.

Ia mengatakan BPS Jember akan melakukan pendataan usaha mikro kecil dan usaha menengah besar lanjutan sensus ekonomi tahun 2016 yang akan dilaksanakan pada Agustus-September 2017.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017