Pamekasan (Antara Jatim) - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) melakukan survei dalam rangka memperoleh pendapat publik di wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengenai popularitas, akseptabilitas, elektabilitas kandidat dan perilaku pemilih.  

Survei ini dilakukan rentang mulai tanggal 7 hingga 19 Juni 2017, dan melibatkan 450 responden untuk memotret demokrasi di wilayah Kabupaten Pamekasan menjelang Pilkada serentak 2018.

Menurut Direktur eksekutif LSIN Yasin Mohammad, hasil survei itu menyebutkan bahwa popularitas Khalilurrahman selalu unggul baik dengan simulasi pertanyaan "Top of Mind maupun semi terbuka. 

"Simulasi (Top of Mind) popularitas Khalilurrahman paling tinggi sebesar 39 persen, berikutnya Badrut Tamam 33,2 persen, Halili Yasin sebesar 9,4 persen, dan Kholil Asyari 7,8 persen," katanya dalam rilis yang disampaikan kepada wartawan di Pamekasan, Minggu (23/7/2017).

Kholil tidak hanya unggul pada sisi popularitasnya saja, akan tetapi juga pada tingkat kesukaan publik kepada tokoh anggota DPR RI itu.

Pada simulasi (Top of Mind) favorabilitas (tingkat disukai) fiqur Kholilurrahman paling tinggi sebesar 42,6 persen, berikutnya Badrut Tamam 34,2 persen, Kholil Asyari 8,9 persen, dan Halili Yasin sebesar 7,6 persen.

Pada simulasi (Top of Mind) elektabilitas (jika pilkada dilaksankan hari ini/ yakni saat survei dilakukan) Khalilurrahman paling tinggi sebesar 42,9 persen, berikutnya Badrut Tamam 38,5 persen, Khalil Asyari sebesar 8,8 persen, dan Halili Yasin 4,7 persen.

Lalu, pada simulasi (Top of Mind) elektabilitas pasangan calon 2018 (Pilkada 2018) Khalilurrahman-kHalil Asyari paling tinggi sebesar 44 persen, berikutnya Badrut Tamam-Khalilurrahman 25 persen, Badrut Tamam - Khalil Asyari sebesar 15 persen, dan Badrut Tamam-Halili Yasin 13 persen, Khalilurrahman-Halili Yasin sebesar 3 persen.
 
Sedangkan, pada simulasi (Semi Terbuka) popularitas Khalilurrahman juga paling tinggi sebesar 35 persen, berikutnya Badrut Tamam 25 persen,  Kholil Asyari 14 persen, Halili Yasin sebesar 10 persen, dan Ahmad Baidowi 8 persen. 

Pada Simulasi (Semi Terbuka) favorabilitas (tingkat disukai) Khalilurrahman paling tinggi sebesar 38 persen, berikutnya Badrut Tamam 35 persen, Kholil Asyari 12 persen, Ahmad Baidowi 5 persen, dan Halili Yasin sebesar 4 persen.

Berkitnya pada simulasi (Semi Terbuka) akseptabilitas (dianggap layak sebagai calon bbupati/ Cabup) Khalilurrahman paling tinggi sebesar 39 persen, berikutnya Badrut Tamam 35 persen, Kholil Asyari 12 persen, Ahmad Baidowi 4 persen, dan Halili Yasin sebesar 4 persen.

Simulasi (Semi Terbuka) Akseptabilitas (dianggap layak sebagai Wakil Bupati) Kholil Asyari 31 persen, Kholilurrahman sebesar 26 persen, berikutnya Badrut Tamam 18 persen, Halili Yasin sebesar 12 persen, dan Ahmad Baidowi 4 persen.

Pada simulasi (Semi Terbuka) elektabilitas (jika pilkada dilaksankan pada saat survei digelar) Khalilurrahman paling tinggi sebesar 38 persen, berikutnya Badrut Tamam 32 persen, Khalil Asyari sebesar 14 persen, dan Halili Yasin 5 persen.

Lalu pada simulasi (Semi Terbuka) elektabilitas Paslon 2018 (Pilkada 2018) Khalilurrahman-Khalil Asyari paling tinggi sebesar 55 persen, berikutnya Badrut Tamam-Khalilurrahman 26 persen, Badruttamam - Khalil Asyari sebesar 13 persen, dan Badrut Tamam-Halili Yasin 3 persen, Kahlilurrahman-Halili Yasin 3 persen.

Merujuk pada hasil survei tersebut Direktur Eksekutif LSIN Yasin Mohammad mengatakan, bahwa sosok Khalilurahman adalah calon paling kuat elektabilitasnya.

Sedangkan Badrut Tamam memliki popularitas akseptabilitas dan elektabilitas tertinggi kedua membuntuti Khalilurrahman. Sebagai new comer kandidat Cabup, Badrut Tamam memiliki popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas besar dengan berada dibawah Khalilurrahman. 

Badrut Tamam mengungguli tokoh lain seperti Kholil Asyari, Halili Yasin, Taufadi, Ahmad Baidowi, dan tokoh lainnya. 
 
Sementara pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang paling dikehendaki masyarakat Pamekasan adalah Khalilurrahman-Khalil Asyari, dukungan terhadap keduanya untuk berpasangan sangat tinggi hingga mencapai 55 persen. 

"Sementara Khalil Asyari memiliki  akseptabilitas tertinggi sebagai Wakil Bupati yaitu sebesar 31 persen," ujarnya.

Dari aspek perilaku pemilih, pemimpin yang dikehendaki adalah figur atau sosok yang jujur, adil dan merakyat. Pertimbangan pemilih juga mengarah kepada sosok atau figur dan yang tidak kalah penting adalah rekom kyai atau ulama. Praktik politik uang tidak terlalu signifikan hanya sekitar 4 persen di Pamekasan. 

Survei LSIN ini mengambil sampel sepenuhnya secara acak (probability sampling), menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah penduduk di setiap Kecamatan. 

Responden merupakan penduduk Pamekasan yang berumur minimal 17 tahun, dengan tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan "margin of error" sebesar kurang lebih 4 persen. 

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung dengan panduan kuesioner oleh surveyor yang tersebar di masing-masing kecamatan.

"Survei ini hanya sebatas referensi saja, karena kalau merujuk pada Pilkada DKI Jakarta, Sandiaga Uno itu awalnya hanya satu persen saja, tapi kemudian mampu memenangi pilkada berkat upaya politik yang dilakukan," katanya, menjelaskan. (*)
Video oleh: Abdul Aziz

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017