Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, terus mendorong para petani di Kota Tapai itu untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan produktivitas padi.

"Pemerintah daerah itu tugasnya hanya membantu dan mendampingi para petani dalam hal teknologi, kemudian prosedur dan membantu sarana dan prasarananya agar produksinya bisa maksimal," kata Bupati Bondowoso Amin Said Husni dalam sambutannya acara Panen Dan Ubinan 2017 di areal persawahan tanaman padi di Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Kamis.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah daerah melalui dinas terkait akan menindaklanjuti dan menangani secepat mugkin ketika tanaman padi para petani terserang hama, penyakit dan lainnya yang dapat mengurangi produktivitas padi.

Jenis padi ciherang yang mulai memasuki masa panen di Desa Tegal Mijin tersebut, katanya, memiliki potensi produksi mencapai 6,5 ton per hektare (ha) dan menurut Bupati Amin, jumlah itu sudah tergolong cukup baik karena di kawasan itu rentan serangan hama wereng.

"Setiap tahun produksi padi sudah melampaui target atau swasembada serta juga surplus dan untuk kebutuhan untuk masyarakat di Bondowoso sudah lebih," katanya.

Data diperoleh, di Desa Tegal Mijin tercatat berbagai jenis tanaman padi yang disesuaikan dengan sepsifikasi lahan, diantaranya jenis padi ciherang, bondoyudo, sintanur dan IR 64.

Kegiatan panen dan ubinan ini merupakan salah satu kegiatan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan produksi padi. Dan Bupati Amin Said secara simbolis juga menyerahkan bantuan puluhan mesin bajak sawah atau "hand traktor" roda dua dan roda empat serta mesin tanam bibit padi lima unit. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017