Malang (Antara Jatim) - Kehadiran pojok Australia atau "#AussieBanget Corner" di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diharapkan akan memperkuat jalinan kerja sama antara Negeri Kanguru dengan kampus tersebut.
Rektor UMM Fauzan, Kamis mengemukakan #AussieBanget Corner merupakan salah satu bentuk implementasi kelanjutan kerja sama UMM dan Australia sejak 1994. "Kerja sama strategis lain yang dilakukan UMM dan Australia adalah program Australian Consortium For In Country Indonesian Studies (ACICIS) yang merupakan konsorsium beranggotakan 22 universitas ternama di Australia," katanya di Malang, Jawa Timur.
Selain pojok Australia, di UMM juga telah dibuka pojok-pojok lainnya dari berbagai negara, di antaranya Pojok Amerika, China, Arab Saudi, Thailand dan beberapa negara di belahan dunia lainnya.
Lebih lanjut Fauzan mengatakan pembukaan Pojok AussieBanget (Rabu, 12/7) yang berlokasi di gedung perpustakaan utama UMM itu dihadiri oleh sejumlah anggota parlemen Australia yang dipimpin Kevin James Andrews. Pimpinan rombongan tersebut beberapa kali menduduki jabatan menteri, di antaranya Menteri Pertahanan dan Menteri Pelayanan Sosial.
Selain menyediakan berbagai buku dan informasi beasiswa Australia, pusat informasi Australia ini juga memberi akses langsung bagi para civitas akademika dan masyarakat umum untuk dapat menjangkau perpustakaan digital nasional Australia. Pengunjung #AussieBanget Corner juga dapat mempelajari skema kerjan sama yang sedang dilakukan Indonesia dan Australia.
"UMM adalah kampus yang mengagumkan. Saya berharap berdirinya #AussieBanget Corner di UMM semakin menguatkan kerja sama kami dengan Indonesia," kata Kevin saat seperti dikutip Fauzan.
Kevin tidak datang sendirian. Ia didampingi sejumlah anggota parlemen lain, di antaranya Catherina Elizabeth O’Toole, Kenneth Desmond O’Dowd, Cameron James Isaac Hill, serta senator Kimberley Jane Kitching.
Menurut Fauzan, ketertarikan rombongan parlemen Australia pada UMM itu juga ditunjukkan lewat lawatan mereka ke Kampung Warna-Warni Jodipan yang merupakan garapan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMM.
Usai bersafari di kampung yang dulunya dikenal dengan kawasan kumuh itu, Kevin mempertimbangkan bakal menggunakan konsep pemberdayaan serupa di Australia.
"Kampung Warna-Warni Jodipan gaungnya sudah mendunia. Anggota parlemen Australia tertarik untuk berkunjunjung ke sini dan mengadopsi konsep pemberdayaannya, dan mendengarkan langsung dari konseptornya. Ia sangat mengapresiasi karya mahasiswa UMM ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Rektor UMM Fauzan, Kamis mengemukakan #AussieBanget Corner merupakan salah satu bentuk implementasi kelanjutan kerja sama UMM dan Australia sejak 1994. "Kerja sama strategis lain yang dilakukan UMM dan Australia adalah program Australian Consortium For In Country Indonesian Studies (ACICIS) yang merupakan konsorsium beranggotakan 22 universitas ternama di Australia," katanya di Malang, Jawa Timur.
Selain pojok Australia, di UMM juga telah dibuka pojok-pojok lainnya dari berbagai negara, di antaranya Pojok Amerika, China, Arab Saudi, Thailand dan beberapa negara di belahan dunia lainnya.
Lebih lanjut Fauzan mengatakan pembukaan Pojok AussieBanget (Rabu, 12/7) yang berlokasi di gedung perpustakaan utama UMM itu dihadiri oleh sejumlah anggota parlemen Australia yang dipimpin Kevin James Andrews. Pimpinan rombongan tersebut beberapa kali menduduki jabatan menteri, di antaranya Menteri Pertahanan dan Menteri Pelayanan Sosial.
Selain menyediakan berbagai buku dan informasi beasiswa Australia, pusat informasi Australia ini juga memberi akses langsung bagi para civitas akademika dan masyarakat umum untuk dapat menjangkau perpustakaan digital nasional Australia. Pengunjung #AussieBanget Corner juga dapat mempelajari skema kerjan sama yang sedang dilakukan Indonesia dan Australia.
"UMM adalah kampus yang mengagumkan. Saya berharap berdirinya #AussieBanget Corner di UMM semakin menguatkan kerja sama kami dengan Indonesia," kata Kevin saat seperti dikutip Fauzan.
Kevin tidak datang sendirian. Ia didampingi sejumlah anggota parlemen lain, di antaranya Catherina Elizabeth O’Toole, Kenneth Desmond O’Dowd, Cameron James Isaac Hill, serta senator Kimberley Jane Kitching.
Menurut Fauzan, ketertarikan rombongan parlemen Australia pada UMM itu juga ditunjukkan lewat lawatan mereka ke Kampung Warna-Warni Jodipan yang merupakan garapan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi UMM.
Usai bersafari di kampung yang dulunya dikenal dengan kawasan kumuh itu, Kevin mempertimbangkan bakal menggunakan konsep pemberdayaan serupa di Australia.
"Kampung Warna-Warni Jodipan gaungnya sudah mendunia. Anggota parlemen Australia tertarik untuk berkunjunjung ke sini dan mengadopsi konsep pemberdayaannya, dan mendengarkan langsung dari konseptornya. Ia sangat mengapresiasi karya mahasiswa UMM ini," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017