Tulungagung (Antara Jatim) - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko mengimbau masyarakat, termasuk kalangan pesantren, untuk bersatu dan bersinergi dengan TNI/Polri guna melawan segala bentuk radikalisme yang kian meningkat beberapa bulan terakhir.
    
"Semua potensi gangguan kamtibmas harus diantisipasi, terutama ancaman radikalisme yang bisa muncul kapan saja dan dimana saja," katanya saat berkunjung di Ponpes Al-Hikmah Melathen, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.
    
Dalam pidato sambutannya, Pangdam yang hadir didampingi  jajaran Kodam dan Korem DSJ/V Madiun menekankan pentingnya sinergitas dengan rakyat. Sebab, rakyat yang bersatu menjadi kekuatan utama negara dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional.
    
"Di Kodam V/Brawijaya ada sekitar 26 ribu prajurit TNI. Ini kalau disebar di seluruh Jatim tentu akan 'hilang', tidak terlihat dibanding jumlah penduduknya yang mencapai 40 juta lebih. Di sinilah peran dan kontribusi masyarakat penting dalam mengawal ketahanan nasional, khususnya dalam meredam radikalisme," ujarnya.
    
Pangdam tidak menyebut basis atau potensi pergerakan kelompok radikal yang bisa menyulut jaringan teror.,tapi ia menyatakan kewaspadaan saat ini terus ditingkatkan, dan warga diimbau untuk aktif mengawasi orang asing/baru yang belum dikenal, serta melaporkannya ke aparat penegak hukum termasuk TNI melalui jaringan babinsa di desa/kecamatan.
    
"Deteksi dini hanya bisa dilakukan selama ada sinergitas antara rakyat dengan TNI/Polri," ujarnya.
    
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Hikmah Melathen yang juga Ketua MUI Tulungagung KH Hadi Muhammad Mahfudz menegaskan komitmen umat Islam di Tulungagung untuk mendukung upaya meredam radikalisme maupun sentimen agama tertentu di Jatim.
    
Dalam kesempatan sambutan pertama yang dia sampaikan di hadapan kalangan santri, tamu undangan maupun jajaran forpimda dan alim-ulama yang hadir, KH Hadi M Mahfudz atau Gus Hadi menyatakan bahwa kepercayaan rakyat terhadap TNI sangat kuat.
    
Hal itu dia buktikan dengan merujuk sejumlah contoh peristiwa nasional yang menggambarkan peran dan kontribusi TNI dalam menjaga keamanan serta mencegah radikalisme agama tertentu.
    
"Kami atas nama seluruh umat Islam di Tulungagung, termasuk barisan NU dan jaringan pesantren, siap mendukung TNI dalam menjaga keutuhan NKRI dan melawan segala bentuk radikalisme," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017