Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Jawa Timur Syafiuddin Asmoro menyampaikan bahwa mayoritas konstituen belum menyepakati nama calon Gubernur untuk Pilkada setempat 2018.

"Banyak yang belum sepakat sehingga sangat disayangkan ada pernyataan bahwa partai ini sudah mendukung calon tertentu," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Gus Syafi', sapaan akrabnya, meminta partainya bisa mendengarkan suara konstituen dan tidak gegabah dalam menentukan kandidat sehingga tidak menimbulkan kesan bahwa partai ini telah menentukan sikap.

Bahkan, kata dia, mayoritas konstituen berkeinginan menolak nama Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dari bursa calon Gubernur akan diusung Gerindra.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim justru mengaku tiga kelompok konstituen Gerindra di Madura, yakni para kiai atau ulama, blateran, dan para tokoh pemerintahan (kepala desa) menginginkan Gerindra bisa mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

"Artinya, sangat disayangkan jika Gerindra Jatim malah mengusulkan nama Khofifah. Padahal Gus Ipul itu wakil dari NU, beliau juga ketua NU dan NU ini mayoritas di Jawa Timur," ucapnya.

Anggota DPRD dengan perolehan suara mencapai 170 ribu atau yang terbesar kedua se-Jatim tersebut mengaku tidak takut jika ditegur partai karena suara konstituen adalah yang utama.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Madura, lanjut dia, ia mengaku sengaja menyampaikan hal ini karena sejak kemunculan nama Khofifah yang akan diusung Gerindra, dirinya terus didatangi para kiai, ulama maupun masyarakat Madura.

Sekadar diketahui, Gerindra Jatim sebelumnya mengusulkan nama Khofifah Indar Parawansa dan Supriyatno (Ketua Gerindra Jatim) ke pusat sebagai pasangan calon gubernur di Pilkada 27 Juni 2018.

Keputusan tersebut dinilai sejumlah pengurus dan kadernya tidak mengindahkan suara konstituen yang mayoritas adalah warga NU. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017