Surabaya (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya siap mengawal keinginan warga untuk menghidupkan kembali kesenian tradisional Ludruk yang dulu sempat berjaya dan sering tampil di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.
     
"Saya menilai, selama ini pemkot kurang ada niatan menumbuh kembangkan kesenian di THR," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, saat ini merupakan waktu yang tepat agar kesenian tradisional khususnya Ludruk di pusatkan di THR. "Kami di DPRD akan mengawal keinginan ini," katanya.

Masduki mengatakan sudah saatnya budaya tradisional diberikan ruang dan anggaran yang cukup. Hal ini merupakan bagian dari upaya menyelematkan generasi muda dari ketidakpedulian terhadap kesenian tradisional.

"Mohon masukan agar temen-temen komisi D DPRD Surabaya bisa mengimplementasikan dalam anggaran selanjutnya," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pelaksana Harian (BPH) Dewan Kesenian Jatim Nonot Sukrasmono mengatakan yang bertanggung jawab mengenai pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional Ludruk adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bukan Dewan Kesenian Surabaya.

"Tupoksinya jelas, dewan kesenian mitra pemerintah, sebagai peneliti, konseptor dan fasilitator bukan pada bagian EO," kata Nonot yang juga Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Jawa Timur ini.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap DPRD Surabaya mengkaji ulang akan tugas pengembangan dan pelestarian yang selama ini ada pada Dinas Pariwisata.  Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyoroti anggaran untuk Dewan Kesenian Surabaya juga minim yakni hanya Rp125 juta pertahun yang dibagi untuk enam komite dan enam departemen, kesekretariatan dan penunjang alat kantor.

"Jika memang Pemkot Surabaya tidak sepenuh sepenuh hati, maka kesenian Ludruk tidak bisa maju," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017