Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal menegaskan tidak akan mundur satu sentimeter pun meski mendapat ancaman dari teroris.


"Kami tidak takut dan tak akan mundur demi melaksanakan tugas mulia untuk melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Sabtu.


Sebagai orang nomor satu di jajaran kepolisian "Kota Pahlawan", ia mengajak semuanya tidak mundur, bahkan harus tetap berada di tengah masyarakat untuk melindungi.


Kendati demikian, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mengedepankan strategi pada kondisi-kondisi tertentu, yang tak hanya di markas kepolisian, tapi juga di lapangan.


"Kami juga mengajak masyarakat untuk berani melawan bersama-sama teroris dengan segala ancamannya, termasuk bersinergi antara Polri dan TNI," ucap perwira menengah yang pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Utara tersebut.


Sebelumnya, seorang pria tak dikenal menyerang dua anggota Brimob usai shalat Isya di Masjid Falatehan kawasan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (30/6) malam.


Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menyampaikan kronologi kejadian bermula ketika usai shalat Isya, tiba-tiba seorang tak dikenal menikam dua anggota Brimob yang posisi shalatnya berada di sebelah pelaku dengan menggunakan pisau sangkur.


Usai menikam polisi, pelaku sempat mengancam jamaah masjid dengan mengacungkan pisau sangkurnya sambil meneriakkan "thagut".


Pelaku kemudian melarikan diri, namun anggota Brimob yang berjaga memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, tapi tetap tak diindahkan hingga akhirnya polisi menembak mati pelaku. (*)


Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017