Kediri (Antara Jatim) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana mengurangi rute perjalanan Kereta Api Krakatau dari Blitar-Merak (PP)  menjadi Blitar-Pasar Senen (PP).
     
Manajer Humas PT KAI DAOP VII Madiun, Jawa Timur, Supriyanto mengemukakan terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan PT KAI mengurangi rute kereta api tersebut.
     
"Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan PT KAI mengubah rute KA Krakatau, yaitu guna keselamatan perjalanan kereta api," katanya saat dikonfirmasi, Rabu.
     
Selain itu, ia mengatakan kebijakan untuk mengubah rute tersebut juga untuk perawatan rangkaian KA Krakatau yang lebih efektif dan efisien.
     
Supriyanto menambahkan, jalur Pasar Senen-Merak saat ini juga sudah banyak dilayani kereta api yang telah dioperasionalkan, sehingga dari manajemen membuat kebijakan mengurangi kereta api tersebut. 
     
"Faktor tersebut di atas menjadi pertimbangan dan tetap disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pengguna jasa kereta api serta tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang," katanya. 
     
Supriyanto juga mengatakan, manajemen juga berencana mengubah nama dari kereta api tersebut, yang awalnya KA Krakatau diubah menjadi KA Singosari. kebijakan tersebut berlaku mulai 17 Juli 2017.
     
Dengan kebijakan tersebut, semula KA Krakatau memiliki rute Blitar-Merak (PP) menjadi Blitar-Pasar Senen (PP). Dengan jam keberangakatan dari Stasiun Blitar pukul 06.40 WIB dan sampai Jakarta Pasar Senen pukul 22.33 WIB. Sebaliknya jadwal dari Pasar Senen pukul 12.25 WIB dan tiba di Stasiun Blitar pukul 03.20 WIB.
     
Ia menambahkan, dengan jarak tempuh tersebut, yaitu Blitar-Merak, hingga 1.030 kilometer dengan rentang waktu tempuh hingga 20 jam. Dengan pengubahan rute tersebut, bisa mengurangi waktu tempuh sekitar empat jam. 
     
Sementara itu, untuk pembelian atau pemesanan tiket dari KA Krakatau tersebut, Supriyanto mengatakan sudah dapat dilakukan melalui "Channel eksternal" dan agen-agen PT KAI. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017