Madiun (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Madiun, Jawa Timur telah mencairkan santunan klaimnya sebesar Rp34,28 miliar selama bulan Januari hingga Mei tahun 2017.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun R Edy Suryono saat dikonfirmasi, Sabtu mengatakan, jumlah santunan klaim tersebut secara rinci mencapai sebesar Rp34.282.895.231 yang merupakan gabungan dari klaim semua programnya.

"Yakni klaim dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP)," ujar R Edy Suryono di Madiun, 

Pihaknya merinci, untuk klaim JKK jumlahnya mencapai Rp964,388 juta, Jaminan Kematian sebesar Rp2,171 miliar, Jaminan Hari Tua sebesar Rp31,079 miliar, dan Jaminan Pensiun sebesar Rp67,530 juta.

Edy menjelaskan, dengan pembayaran klaim tersebut pihaknya ingin menegaskan kepada masyarakat, terlebih para pelaku usaha, baik yang penerima upah maupun bukan penerima upah bahwa sangat penting menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

Adapun, program-program BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat, seperti ketika mengalami risiko kecelakaan kerja, di antaranya biaya pengobatan dan perawatan, santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat, biaya rehabilitasi, bantuan beasiswa, dan santunan kematian.

Untuk itu, ia dan jajarannya terus mendorong agar jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan cabang Madiun meningkat dan semakin banyak masyarakat menerima manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan.

Sementara, data BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun mencatat, jumlah peserta aktif hingga jelang akhir Juni 2017 di wilayah kerjanya telah mencapai 56.888 orang. 

"Jumlah tersebut belum termasuk kepesertaan aktif dari pekerja atau pelaku usaha bukan penerima upah (BPU)," kata dia. 

Adapun, jumlah kepesertaan tersebut tersebar di wilayah kerjanya yang meliputi daerah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. (*)  

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017