Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan harga daging ayam potong di pasar tradisional naik menjadi Rp34.000 per kilogram yang sebelumnya Rp28.000 per kilogram, sejak dua hari lalu.
"Harga daging ayam potong naik sejak dua hari lalu, sebab permintaan meningkat, selain pasokan daging ayam potong dari produsen berkurang," kata seorang pedagang ayam potong di Pasar Sumberrejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Anton, di Bojonegoro, Rabu.
Meski demikian, menurut dia, pasokan daging ayam potong dari Surabaya, juga daerah lainnya di Jawa Tengah, termasuk lokal, masih mampu mencukupi kebutuhan pasar.
"Saya bisa menjual 2,5 ton per hari yang biasanya hanya 1,5 ton per hari," ucapnya.
Begitu pula seorang penjual daging ayam di Pasar Kota lainnya Koko mengaku penjualan daging ayam potong di tempatnya juga meningkat menjadi 5 kuintal per hari, yang sebelumnya hanya 3 kuintal per hari.
"Penjualan daging ayam potong saya bisa naik menjadi 2,5 kuintal per hari yang sebelumnya hanya 1,5 kuintal per hari," tambah pedagang ayam potong lainnya Ny. Nurhayati.
Anton, Koko juga Nurhayati memperkirakan harga ayam potong masih akan naik, karena banyak warga yang mudik, selain masyarakat banyak yang memiliki hajatan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Mereka memperkirakan kenaikan harga daging ayam potong bisa mencapi Rp5.000 per kilogram, bahkan berlebih sampai setelah lebaran.
"Kenaikannya bisa cukup tinggi, sebab permintaan daging ayam potong terus meningkat," ucap Anton, menegaskan.
Menurut Nurhayati, harga ayam potong juga naik dari Rp50.000 per ekor menjadi Rp60.000 per ekor dan ayam Irak naik menjadi Rp40.000 per ekor yang sebelumnya Rp35.000 per ekor.
Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro Basuki, sebelumnya, menjelaskan pemantauan yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional, mulai Pasar Kota, Pasar Banjarjo dan Pasar Dander, tidak diketemukan gejolak harga komoditas menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Harga komoditas cenderung stabil, bahkan ada yang mengalami penurunan seperti bawang putih dan bawang merah," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Harga daging ayam potong naik sejak dua hari lalu, sebab permintaan meningkat, selain pasokan daging ayam potong dari produsen berkurang," kata seorang pedagang ayam potong di Pasar Sumberrejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Anton, di Bojonegoro, Rabu.
Meski demikian, menurut dia, pasokan daging ayam potong dari Surabaya, juga daerah lainnya di Jawa Tengah, termasuk lokal, masih mampu mencukupi kebutuhan pasar.
"Saya bisa menjual 2,5 ton per hari yang biasanya hanya 1,5 ton per hari," ucapnya.
Begitu pula seorang penjual daging ayam di Pasar Kota lainnya Koko mengaku penjualan daging ayam potong di tempatnya juga meningkat menjadi 5 kuintal per hari, yang sebelumnya hanya 3 kuintal per hari.
"Penjualan daging ayam potong saya bisa naik menjadi 2,5 kuintal per hari yang sebelumnya hanya 1,5 kuintal per hari," tambah pedagang ayam potong lainnya Ny. Nurhayati.
Anton, Koko juga Nurhayati memperkirakan harga ayam potong masih akan naik, karena banyak warga yang mudik, selain masyarakat banyak yang memiliki hajatan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Mereka memperkirakan kenaikan harga daging ayam potong bisa mencapi Rp5.000 per kilogram, bahkan berlebih sampai setelah lebaran.
"Kenaikannya bisa cukup tinggi, sebab permintaan daging ayam potong terus meningkat," ucap Anton, menegaskan.
Menurut Nurhayati, harga ayam potong juga naik dari Rp50.000 per ekor menjadi Rp60.000 per ekor dan ayam Irak naik menjadi Rp40.000 per ekor yang sebelumnya Rp35.000 per ekor.
Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro Basuki, sebelumnya, menjelaskan pemantauan yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional, mulai Pasar Kota, Pasar Banjarjo dan Pasar Dander, tidak diketemukan gejolak harga komoditas menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Harga komoditas cenderung stabil, bahkan ada yang mengalami penurunan seperti bawang putih dan bawang merah," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017