Jember (Antara Jatim) - Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengingatkan masyarakat akan pentingnya pluralisme dan kerukunan antarumat beragama untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Apapun agama, suku dan bangsanya, manusia harus tetap dihormati, sehingga jangan dihina dan dibenci," katanya dalam acara sahur bersama kaum duafa di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.

Menurut istri Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid itu, Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, budaya dan bahasa harus dijaga bersama, sehingga masyarakat harus menghormati antarsesama.

"Saya mengajak masyarakat untuk menghormati nilai-nilai kebhinekaan dan menjaga NKRI karena masih banyak yang belum memahami arti penting pluralisme seperti harapan yang dicita-citakan Gus Dur," tuturnya.

Shinta juga minta agar masyarakat yang menjadi warga Indonesia harus hidup dengan penuh persaudaraan, sehingga tidak boleh saling mencaci, membenci, menjatuhkan dan bermusuhan.  

"Saya mengimbau, agar media sosial difungsikan untuk kebaikan, bukan untuk saling fitnah yang dapat menyebarkan kebencian antarsesama manusia," ucap tokoh perempuan yang juga pendiri organisasi Puan Amal Hayati itu.

Sama seperti sang suami Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah juga terus kampanye pentingnya pluralisme, serta kerukunan antarumat beragama, khususnya di Indonesia.

Sementara Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember Misbahus Salam mengaku kagum dan mengapresiasi keistiqamahan Ibu Shinta Nuriyah dalam pembelaannya kepada kaum duafa dan selalu menyampaikan seruan "hubbul wathan" cinta NKRI. 

"Belasan tahun Ibu Shinta Nuriyah selalu istiqamah mengadakan sahur keliling ke berbagai daerah di Indonesia. Alhamdulillah Kabupaten Jember selalu dikunjungi dengan lokasi yang berpindah-pindah," tuturnya.

Ia menjelaskan program sahur dan buka keliling Ibu Shinta ditekankan untuk bertemu dengan warga lintas agama dan kaum duafa, bahkan beliau juga tidak segan-segan berkumpul dengan para pengamen jalanan sambil mengingatkan kepada mereka yang beragama Islam untuk menjalankan ibadah puasa dan shalat. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017