Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen perusahaan minyak dan gas bumi (migas) PT Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) akan fokus mengerjakan lapangan yang diberinama "MDA" dan "MBH", dan diperkirakan akan mulai produksi pada 2019.

"Saat ini kedua lapangan itu memasuki tahapan pemasangan platform yang diperkirakan sampai pada 2018, dan akan produksi pada 2019, dengan kapasitas 170 juta standar kaki kubik (MMSCFD) per hari," kata Kepala Humas HCML Surabaya, Hamim Tohari di Surabaya, Jatim, Jumat.

Ia mengatakan, ada tiga lapangan yang akan dikembangkan yakni lapangan "MDA", "MBH" dan "MDK" yang berada di 200 km sebelah timur Surabaya atau 75 km sebelah tenggara Pulau Madura.

Untuk lapangan MDK, kata dia, diperkirakan memasuki produksi pada Juli 2017, dengan perkirakaan total produksinya mencapai 110 juta standar kaki kubik (MMSCFD) per hari.

Hamim mengaku telah melakukan sosialisasi lanjutan pengembangan dua lapangan yang menjadi fokus, yakni MDA-MBH kepada sejumlah pemegang kebijakan di kantor Dinas ESDM Provinsi Jatim beberapa waktu lalu.

"Ini karena kami sudah terikat kontrak di lokasi ini pada 1982-2012, dan diperpanjang 20 tahun ke depan sejak 2012-2032. Sehingga, sisa masa kontrak sekitar 15 tahun lagi. Kalau tidak segera berproduksi, maka nilai keekonomiannya akan hilang," tuturnya.

Hamim mengaku hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan SKK Migas ini.

Sementara itu, kata dia, setelah beroperasi, perusahaan berjanji akan berpartisipasi dalam program pengembangan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar daerah operasi.

"HCML juga meminta dukungan dari segenap pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan operasi hulu migasnya," ujarnya.

Hamim mengatakan, diproyeksikan hasil produksi gas dari lapangan MDA-MBH akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk, pembangkit listrik, dan industri lainnya di Jawa Timur.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017