Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan jalan raya di Bojonegoro masuk jalur alternatif III untuk mengatasi kemacetan kendaraan arus mudik dan balik pada Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah/2017.

"Kecil kemungkinan di jalur jalan raya Bojonegoro yang masuk alternatif III  terjadi kemacetan lalu lintas baik arus mudik maupun balik," kata Waka Polres Bojonegoro Kompol Dodon, di Bojonegoro, Jumat.

Didampingi Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Teguh Santoso, ia menjelaskan jalur jalan raya di daerahnya mulai Kecamatan Baureno ke arah Bojonegoro, menuju Padangan sampai Ngawi, dalam menghadapi arus mudik dan balik masuk jalur alternatif III.

Artinya jalur itu menjadi tampungan ke III ketika terjadi arus mudik di jalur utama dan jalan tol mulai Surabaya sampai Ngawi, ke arah Jawa Tengah, masuk alternatif II terjadi kemacetan.

"Kalau di jalur utama dan tol terjadi kemacetan lalu lintas maka kendaraan akan dialihkan melalui jalur III di Bojonegoro," katanya, menjelaskan.

Ditlantas Polda Jawa Timur, memperkirakan terjadinya kenaikan arus mudik hingga mencapai 114 persen terjadi untuk angkutan udara, tetapi angkutan kereta api (KA) dan laut bisa tercukupi berkisar 85 persen-90 persen.

"Di jalur angkutan darat tidak ada masalah ya tidak akan terjadi kemacetan, apalagi di jalur jalan raya Bojonegoro," ucapnya, menegaskan.

Meski demikian, lanjut Kompol Teguh Santoso, mengantisipasi arus mudik dan balik di jalur jalan raya di daerahnya disiagakan 279 personel kepolisian resor (polres) didukung 114 personel dari berbagai instansi terkait.

Selain itu, di sepanjang jalur jalan raya di daerahnya yang dilalui arus mudik dan balik didirikan empat pos pengamanan, dua pos pantau, dan satu pos pelayanan di "Rest Area" di Kantor Uji Kir Dinas Perhubungan (Dishub).

"Kalau memang masih kurang, misalnya, personel yang ada tidak mampu mengantasi kemacetan arus mudik dan balik maka  akan kita kerahkan Brimob Polda Jawa Timur di Bojonegoro. Ada 100 personel yang kita siagakan di markas," tuturnya.

"Puncak kegiatan masyarakat pada Hari Raya Idul Fitri 'H-1' dan 'H+3'," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017