Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Pembanguan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menambah dua
susunan direksi baru, dari awalnya hanya lima direksi kini menjadi tujuh
direksi, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di
Surabaya, Kamis.
Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso saat memberikan keterangan pers kepada media di Surabaya mengatakan penambahan susunan direksi ini sebagai langkah strategis menghadapi persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
Awalnya, kata dia, Bank Jatim hanya terdiri dari lima direksi, yakni direktur utama, direktur bisnis menengah dan korporasi, direktur agrobisnis dan usaha syariah, direktur ketahuan serta direktur operasional.
"Kini, ditambah dengan Direktur Keuangan yang dijabat Ferdian Timur Satyagraha (yang juga putra Gubernur Jatim Soekarwo) serta Direktur Manajemen Risiko yang dijabat Rizyana Mirda," tuturnya.
Selain itu, kata Soeroso menyebut, dalam RUPS-LB tersebut Bank Jatim mengusulkan penggantian Direktur Kepatuhan yang sebelumnya Eko Antono kini digantikan Hadi Santoso.
"Industri perbankan berkembang sangat cepat. Kami akan terus melakukan perubahan untuk tetap bisa bersaing di pasar, dan penambahan jabatan direksi sudah melalui kajian mendalam dengan mempertimbangkan bisnis Bank Jatim yang semakin besar dan tantangan yang semakin kompleks," ujarnya.
Soeroso mengatakan, tiga direksi baru itu kini masih menjalani proses "fit and proper test" yang akan dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum ditetapkan sebagai direktur definitif.
Sebelumnya, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,29 persen hingga periode Mei 2017, atau lebih tinggi dibandingkan waktu yang sama tahun 2016, karena meningkatnya pertumbuhan kredit bank tersebut.
Selain itu, secara nilai laba bersih yang diperoleh perseroan kini mencapai Rp583.59 miliar, dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp45.14 triliun dengan dominasi dari tabungan sebesar Rp13,64 triliun, atau tumbuh 15.79 persen secara tahun ke tahun (YoY).(*)
Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso saat memberikan keterangan pers kepada media di Surabaya mengatakan penambahan susunan direksi ini sebagai langkah strategis menghadapi persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
Awalnya, kata dia, Bank Jatim hanya terdiri dari lima direksi, yakni direktur utama, direktur bisnis menengah dan korporasi, direktur agrobisnis dan usaha syariah, direktur ketahuan serta direktur operasional.
"Kini, ditambah dengan Direktur Keuangan yang dijabat Ferdian Timur Satyagraha (yang juga putra Gubernur Jatim Soekarwo) serta Direktur Manajemen Risiko yang dijabat Rizyana Mirda," tuturnya.
Selain itu, kata Soeroso menyebut, dalam RUPS-LB tersebut Bank Jatim mengusulkan penggantian Direktur Kepatuhan yang sebelumnya Eko Antono kini digantikan Hadi Santoso.
"Industri perbankan berkembang sangat cepat. Kami akan terus melakukan perubahan untuk tetap bisa bersaing di pasar, dan penambahan jabatan direksi sudah melalui kajian mendalam dengan mempertimbangkan bisnis Bank Jatim yang semakin besar dan tantangan yang semakin kompleks," ujarnya.
Soeroso mengatakan, tiga direksi baru itu kini masih menjalani proses "fit and proper test" yang akan dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum ditetapkan sebagai direktur definitif.
Sebelumnya, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,29 persen hingga periode Mei 2017, atau lebih tinggi dibandingkan waktu yang sama tahun 2016, karena meningkatnya pertumbuhan kredit bank tersebut.
Selain itu, secara nilai laba bersih yang diperoleh perseroan kini mencapai Rp583.59 miliar, dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp45.14 triliun dengan dominasi dari tabungan sebesar Rp13,64 triliun, atau tumbuh 15.79 persen secara tahun ke tahun (YoY).(*)
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017