Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali membuka pendaftaran untuk penerimaan Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang kali ini dilakukan secara dalam jaringan atau daring atau "online".

"Pendaftaran beasiswa yang akan menguliahkan anak-anak muda Banyuwangi bisa diakses melalui online di website Dinas Pendidikan, khususnya pada bagian Banyuwangi Cerdas," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu.

Ia menyatakan, pendaftaran secara daring diharapkan bisa memudahkan warga yang berminat mendapatkan bantuan pendidikan itu untuk mengaksesnya.
 
"Selama ini beasiswa ini hanya disosialisasikan di sekolah-sekolah, sehingga jangkauannya terbatas. Lalu saya evaluasi, dan saya instruksikan untuk di-online-kan, sehingga masyarakat lebih punya kesempatan, khususnya warga kurang mampu. Setelah pendaftaran akan diverifikasi kelayakannya," kata Anas.  

Dengan cara pendaftaran secara daring, katanya, hasilnya juga lebih bermutu, karena seleksinya dilakukan secara transparan. Sehingga kecil sekali ada manipulasi data dalam program beasiswa itu.

"Kami mengharapkan masyarakat bisa memanfaatkan peluang ini. Karena selain sekolah mereka dibiayai gratis pemerintah, alumni dari program ini juga bisa ditampung di program Banyuwangi Mengajar. Mereka yang sudah lulus akan kami rekrut, dan diberi honor untuk mengabdi di desa yang secara geografis sulit dijangkau," kata Anas.

Anas memaparkan, Beasiswa Banyuwangi Cerdas sendiri terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa kerja sama antara Pemkab Banyuwangi dengan tiga perguruan tinggi negeri, yaitu Universitas Jember, IAIN Jember, dan Universitas Terbuka. Dalam skema ini, seluruh biaya kuliah ditanggung oleh Pemkab Banyuwangi.

"Penerima beasiswa juga mendapat uang saku Rp600.000 per bulan sampai lulus kuliah. Jadi biaya pendidikan kami tanggung, biaya hidup juga diberi. Semoga ke depan bisa kami tambah," kata Anas.

Kedua, skema prestasi yang memberi beasiswa bagi anak muda Banyuwangi yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi, meski kampus itu tidak menjalin kerja sama resmi dengan Pemkab Banyuwangi. Dana diberikan secara total dalam sekali masa kuliah berdasarkan kalkulasi tim.

"Kampusnya bebas, bisa di dalam maupun luar Banyuwangi. Ada yang penerimanya mahasiswa di kampus Banyuwangi, ada pula yang kuliah di Unair Surabaya, UGM Yogyakarta, Universitas Brawijaya Malang, dan sebagainya," ujar Anas.

Sejak dibuka pendaftaran, situs pendaftaran beasiswa tersebut ramai diakses pelajar. Per hari ada 20-30 pelajar yang mendaftar. Salah satunya Mega Putri. Alumnus SMAN I Glenmore ini antusias ingin berkuliah di Universitas Jember (Unej).

Mega merupakan anak dari seorang buruh bangunan yang bercita-cita menjadi guru dan ahli sejarah. "Saya sangat senang dengan beasiswa ini, karena saya punya harapan untuk lolos dan kuliah di Jember," kata Mega yang pernah meraih prestasi juara I di kelasnya.      Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan pendaftaran berbasis daring telah dimulai sejak 2 Juni, dan akan ditutup pada 20 Juni. Sejak dibuka pada 2011, Pemkab Banyuwangi sudah membiayai sekitar 700 mahasiswa dengan alokasi dana sekitar Rp15 miliar per 2016. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017