Surabaya (Antara Jatim) - Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terarah) Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur yang digelar di salah satu hotel di Surabaya, Kamis, menekankan  pentingnya persatuan bangsa di antara semua elemen masyarakat.  
     
"Masing-masing institusi baik eksekutif, legislatif, yudikatif maupun kelompok masyarakat sebaiknya tidak memulai memperuncing persoalan bangsa ini," kata Ketua Badko HMI Jawa Timur Darmawan Puteratama di acara FGD.

Mengenai pembubaran organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dinilai anti Pancasila, Awan mengimbau agar kader HMI di Jawa Timur jeli membaca perihal tersebut. Hal ini dikarenakan proses pembubaran sebuah ormas harus melalui proses hukum.

"Ini bukan berarti HMI mendukung HTI, melainkan lebih pada penegakan hukum," katanya.   

Ia mengatakan dalam membangun sebuah bangsa dapat dicapai melalui proses yang diawali dengan kesadaran rakyatnya baik secara individu atau bersama kelompok masyarakat yang berjalan dengan landasan dan tujuan yang sama. 

Cita-cita dalam melaksanakan tujuan kegiatan dan kepentingan bersama dibangun dengan kesadaran dan berkelompok yang diyakini dapat memecah kepentingan bersama dalam sebuah wadah ormas. 

Ormas dapat dibentuk oleh kelompok masyarakat berdasarkan beberapa kesamaan kegiatan, profesi dan tujuan fungsi seperti agama, pendidikan, budaya, ekonomi, hukum dan sebagainya. 

"Ormas merupakan peran serta masyarakat dalam melaksanakan pembangunan untuk memajukan kehidupan yang berkeadilan dan kemakmuran," katanya. 

Hingga kini ada sekitar 140.000 ormas di Indonesia yang terdaftar dan memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) baik dari pemerintah setempat maupun Direktorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.  Sementara ormas yang tidak terdaftar diperkirakan mencapai tiga kali lipatnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017