Madiun (Antara Jatim) - Warga Kota Madiun, Jawa Timur sangat antusias menukar uangnya dengan uang pecahan kecil (UPK) baru yang disediakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri untuk keperluan Lebaran 2017. 

"Untuk penukaran UPK baru di bank umum, hanya dilayani setiap hari Selasa dan Kamis dengan batasan orang yang menukar adalah 50 orang," ujar Staf Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesiaa Kediri, Danny  Agustiono, kepada wartawan, Kamis.
     
Guna memperlancar layanan penukaran UPK baru tersebut, BI Kediri bekerja sama dengan sejumlah bank umum lainnya di 13 kabupaten/kota wilayah kerja BI Kediri, seperti yang terlihat di BNI Kantor Cabang Madiun.
     
Bagi bank umum, seperti BNI, akan membuka layanan penukaran kepada masyarakat setiap hari Selasa dan Kamis saja mulai pukul 09.00 WIB selama bulan puasa berlangsung. Untuk penukaran, dibatasi dengan jumlah antrean maksimal 50 nomor pada setiap hari saat pelayanan dibuka. 
     
Sedangkan layanan penukaran UPK kecil di luar, BI setempat menggandeng tiga bank umum lainnya di Kota Madiun dengan membuka layanan di tempat-tempat strategis seperti di Pasar Sleko dan Alun-Alun Kota Madiun mulai tanggal 6 Juni hingga 21 Juni 2017. 
     
Selain membatasi jumlah antrean yang menukar, BI Kediri juga membatasi jumlah nominal yang ditukar. Yakni masing-masing orang adalah Rp3,7 juta.
     
Dengan rincian satu pak uang pecahan Rp20.000 sebesar Rp2.000.000, satu pak uang pecahan Rp10.000 sebesar Rp1.000.000, satu pak uang pecahan Rp5.000 sebesar Rp500.000, dan satu pak uang pecahan Rp2.000 sebesar Rp200.000. 
     
"Pembatasan itu bertujuan untuk pemerataan. Saat menukar, masing-masing juga harus menunjukkan kartu identitasnya," kata dia. 
     
Salah satu warga Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Anita Heryana mengaku sangat terbantu dengan layanan penukaran UPK baru yang disediakan BI Kediri. Biasaya ia terpaksa menukar di jasa layanan penukaran uang baru yang ada di pinggir-pinggir jalan jelang lebaran.
     
"Kalau di sini (BI Kediri) gratis. Jika tukar di jasa penukaran uang yang ada di tepi jalan itu dikenai biaya Rp10.000 setiap penukaran Rp100 ribu. Jadi bisa habis biaya berapa itu kalau mau tukar uang Rp3,7 juta. Mahal kan," kata dia. 
     
Ia mengaku setiap tahun selalu menukar uangnya dengan uang pecahan kecil baru. Apalagi tahun ini desain uangnya baru. Jadi semakin antusias menukarnya, meski harus antre. Uang itu, nantinya akan dia bagikan ke keponakannya saat lebaran nanti. Hal itu sudah menjadi tradisi di keluarganya. 
     
Sementara, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat atau "outflow" untuk periode Ramadhan tahun 2017 di wilayah kerjanya mencapai Rp6,5 triliun. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi outflow pada tahun 2015 dan tahun 2016.
     
Dimana, realisasi outflow tahun 2015 terjadi pada angka Rp3,4 triliun, sedangkan di tahun 2016 mencapai Rp5,2 triliun. (*)
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017