Madiun (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi merekomendasikan pengoperasian Jalan Tol Solo-Kertosono di sejumlah ruas yang telah dapat dilalui hanya selama 13 jam per hari saat difungsikan sebagai jalur mudik alternatif Lebaran 2017.
     
"Direkomedasikan hanya beroperasi selama 13 jam per hari selama masa angkutan lebaran berlangsung. Yakni dari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 wib," ujar Wahid Wahyudi saat melakukan peninjauan proyek pembangunan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono di Kabupaten Madiun, Senin. 
     
Peninjauan tersebut dilakukan dengan melibatkan pejabat dari Dinas PU Bina Marga Pemprov Jawa Timur dan jajaran Dir Lantas Polda Jawa Timur.
     
Menurut dia, rekomendasi pengoperasian jalur tol yang hanya selama 13 jam per hari itu dilatarbelakangi masih minimnya fasilitas dan rambu-rambu lalu  lintas di wilayah tersebut. Baik di ruas Mantingan-Ngawi maupun Ngawi-Kertosono.
     
Adapun, peninjauan jalan tol tersebut dilakukan mulai wilayah Wilangan, Nganjuk yang berbatasan langsung antara Kabupaten Madiun dengan Nganjuk hingga menuju Ngawi.
     
Ia menjelaskan, difungsikannya jalur tol Solo-Ngawi-Kertosono pada masa angkutan lebaran tahun ini disebabkan karena tingkat kepadatan kendaraan yang tinggi di jalur Ngawi, Madiun, Jombang, hingga Surabaya sehingga rawan macet saat arus mudik maupun balik berlangsung.
     
"Sehingga jalan tol tersebut difungsikan sebagai jalur alternatif untuk mengurai kemacetan yang rawan terjadi," katanya.
     
Diperkirakan, jalur alternatif mudik pada proyek tol Solo-Kertosono tersebut akan dioperasionalkan mulai H-10 lebaran tahun ini.  
     
Hal tersebut sesuai dengan rencana PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek yang akan memfungsikan Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono ruas Mantingan-Ngawi di wilayah Widodaren, Kabupaten Ngawi yang juga akan difugsikan sebagai jalur mudik alternatif selama masa angkutan Lebaran 2017.
     
"Untuk mendukung jalur mudik Lebaran 2017, Waskita siap memfungsikan satu jalur ruas Mantingan-Ngawi, yakni di STA 56 hingga STA 64-700," kata Humas PT Waskita Karya (Persero) Suparlan, beberapa waktu lalu kepada wartawan.
     
Meski baru berfungsi satu jalur, ia berharap agar dengan difungsikannya tol ruas Mantingan-Ngawi tersebut dapat membantu kelancaran arus mudik dan balik lebaran di jalur Solo-Ngawi-Madiun yang sering mengalami kemacetan.
     
Suparlan menjelaskan, guna mendukung kelancaran arus mudik, nantinya di STA 64-700, akan didirikan posko pengamanan bersama dan layanan masyarakat oleh pihak berwenang. 
     
Nantinya di posko tersebut akan dilengkapi dengan kendaraaan derek dan ambulans untuk mempermudah pemudik jika terjadi gangguan saat melakukan perjalanan mudik dan balik lebaran. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017