Surabaya (Antara Jatim) - Duta Besar New Zealand untuk Indonesia Trevor Matheson melakukan pertemuan dengan Kantor Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama dagang dan investasi dengan Surabaya.
     
"Ada 36 FDI ('foreign direct investment') atau investasi langsung luar negeri) di Jatim. Tapi dalam10 besar masih belum masuk New Zealand," kata Ketua Kadin Surabaya Jamhadi saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar New Zealand untuk Indonesia di Sekretariat Kadin Surabaya, Senin. 

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengharapkan Dubes New Zealand untuk Indonesia bisa memfasilitasi dengan mengundang pengusaha dari New Zealand untuk investasi di Surabaya dan Jatim.

Adapun sektor-sektor yang diharapkan untuk Surabaya, kata Jamhadi, adanya peluang investasi transportasi massal baik berupa Mass Rapid Transit (MRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).

"Juga wisata bahari dengan cara membangun pantai sepanjang 18 kilometer mulai dari Perak hingga Wonorejo," katanya.

Untuk menunjang semua itu, Jamhadi menjelaskan bahwa Surabaya memiliki banyak fasilitas exhibition, hotel dan infrastructure business. "Surabaya 46 persen PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari jasa perdagangan hotel dan restauran," katanya.

Sedangkan untuk skala Jatim, Jamhadi selaku tim ahli Kadin Jatim menyampaikan peluang investasi di bidang energi, industri agro, cream dairy (cream yang dibuat dari lemak hewani) dengan cara mendirikan pabrik di Jatim untuk pasar dalam negeri dan ekspor dari Jatim.  

"Jika substitusi industri ini terwujud maka Jatim diuntungkan pula untuk membantu menurunkan defisit perdagangan yang selama ini terjadi Antara Jatim dengan New Zealand. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017