Surabaya (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Surabaya Utara terus menggelontor komoditas bawang putih jenis sincu dengan harga Rp38 ribu per kilogram untuk menekan tingginya harga di sejumlah pasar tradisional.
Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Surabaya Utara, Irlia Dwi Putri di Surabaya, Minggu, mengatakan, saat ini pihaknya terus menggelontor komiditas bawang putih menyusul masih tingginya harga bawang putih di pasar tradisional.
"Kami mendapatkan laporan kalau harga bawang putih jenis ini harganya bisa mencapai Rp58 ribu dan kami menjual dengan harga Rp38 ribu. Bahkan, untuk bawang putih jenis kating harganya bisa tembus Rp60 ribu setiap kilogramnya," ujarnya.
Ia mengemukakan, untuk menekan tingginya harga bawang putih dan komoditas lainnya di pasar tradisional, pihaknya melakukan beberapa langkah strategis lainnya seperti penunjukkan toko binaan.
"Toko binaan tersebut nantinya ada pada masing-masing pasar tradisional di wilayah kerja kami. Toko tersebut menjual barang kebutuhan pangan sesuai dengan harga yang dijual dari Bulog," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, stabilisasi harga pangan bisa terus dilakukan terutama untuk komoditas bawang putih.
"Toko binaan tersebut merupakan kepanjangan tangan dari bulog untuk membantu menstabilkan harga pangan," ujarnya.
Ia mengatakan, selain toko binaan, pihaknya juga akan menggerakan tim "canvasser" supaya turun langsung ke toko-toko.
"Untuk bawang putih sendiri, kami memiliki stok sampai dengan 71 ton dan juga dengan bahan kebutuhan lainnya dengan stok yang masih cukup," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan operasi pasar dengan menjual bahan kebutuan pangan yang dijual di bawah harga pasar.
"Seperti minyak goreng yang dijual dengan harga Rp11.800 perliter, gula pasir Rp12.200 perkilogram, beras kualitas medium seharga Rp8.800 perkilogram serta beras dengan kualitas premium seharga Rp10.500 setiap kilogramnya," ucapnya.(*)
Video oleh: Indra Setiawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017