Kediri (Antara Jatim) - Bagi Aan Anshori NKRI adalah harga mati dan Pancasila adalah mukjizat Tuhan yang saat ini terus dirongrong oleh kelompok yang dinilainya kekanak-kanakan.

Pria yang juga sebagai Koordinator  Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jatim ini mengemukakan bulan Juni identik dengan bulan Bung Karno. Beragam kegiatan dilakukan termasuk memperingati Hari Lahir Pancasila yang berlangsung pada 1 Juni. 

Lahirnya Pancasila, kata dia, juga tidak terlepas dari perjuangan para tokoh termasuk mantan Presiden RI yang pertama Soekarno. 

"Saya kira kesaktian Pancasila terletak pada keberhasilannya memoderasi lima kepentingan besar, spiritualisme, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial, tanpa tersekat oleh keberagaman identitas warganya," kata Aan.

Menurut Aan, Indonesia harus bangga dengan Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai mukjizat, Pancasila harus dijaga sekuat tenaga dari berbagai oknum yang ingin merongrongnya. 

Ia pun meyakini Indonesia akan mampu dan menang seperti halnya kemenangan pasukan Nabi dalam perang Badar (pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya), melawan berbagai oknum yang ingin merongrong Indonesia tersebut.

"Pancasila adalah mukjizat Tuhan dan mukjizat ini harus kita jaga sekuat tenaga," ujar pria yang juga aktif di Gusdurian Jatim ini. 

Aan juga menyebut, sampai saat ini cita-cita Pancasila masih dalam proses. Menurut dia, dalam implementasinya harus diakui ada semacam kemunduran, misalnya begitu kuatnya sentimen agama muncul kembali ke pentas politik yang menyebabkan teramputasinya hak seseorang.

Selain itu, ia juga menilai hingga saat ini Pancasila belum diterapkan dengan baik. 

"Masih banyak produk regulasi yang masih bertentangan dengan semangat Pancasila karena memuat hal yang diskriminatif," kata Aan. 

Di bulan ramadhan yang bersamaan dengan bulan Bung Karno ini, Aan mengajak masyarakat untuk berbuat baik. Masyarakat diharapkan menjauhi beragam hal yang tidak baik, yang menjauhkan dari cita-cita luhur pendiri bangsa. 

"Definisi tidak baik adalah yang bisa merugikan orang lain, misalnya men-sweeping orang yang dianggap tidak menghormati bulan Ramadhan. Masyarakat harus mampu menjaga hal itu," ujarnya. 

Pemerintah, tambah dia, juga harus ikut menjaga kesucian Ramadhan dengan cara tidak menoleransi satu pihak pun yang berniat mencederai pihak lain. 

"Negara harus tegas sekaligus persuasif dalam mengambil tindakan, terutama dalam melindungi kelompok non-muslim," kata Aan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017