Trenggalek (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kantor layanan operasional Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memberlakukan layanan pendaftaran kesepertaan melalui mekanisme "drop-box" yang disediakan di 14 kecamatan setempat.
    
Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek Agus Wiyono, Senin mengatakan teknis pelaksanaan layanan pendaftaran secara "drop-box" tersebut telah disosialisasikan dan rapatkan bersama jajaran camat di aula Sekretariat Daerah Trenggalek, beberapa hari sebelumnya.
    
"Sosialisasi tersebut juga dalam rangka mempercepat cakupan bagi pemerintah daerah dengan mengintegrasikan penduduknya pada program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat)," kata Agus.
    
Melalui mekanisme drop-box itu, lanjut dia, diharapkan dapat mendekatkan titik layanan pendaftaran peserta JKN-KIS kepada masyarakat.
    
Efektifitas layanan tersebut selanjutnya diharap mampu mendorong masyarakat, khususnya segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) maupun bukan pekerja (BP) untuk mendaftarkan diri dan anggota keluarganya ke dalam program JKN-KIS.
    
Kepala Kantor Layanan Operasional BPJS Kesehatan Perwakilan Trenggalek Mujoko menuturkan bahwa melalui mekanisme drop-box, masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk mendaftar sebagai peserta program JKN-KIS.
    
Dengan begitu, kata Mujoko, semakin dekat masyarakat pun mau mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Sasaran peserta sendiri, menurut Mujoko, adalah masyarakat yang mampu membiayai iurannya sendiri.
    
"Rencana ke depan, mulai pertengahan bulan Juni nanti di kecamatan itu dibuka pendaftaran seperti pendaftaran peserta mandiri, khusus peserta mandiri dan bukan pekerja. Nah itu karena antrian di kantor layanan semakin banyak yang hampir 100 setiap hari dan itu juga memakan waktu dan tempat," kata Mujoko.
    
Ia mengatakan, sistem drop-box memungkinkan warga atau calon peserta dari pelosok desa/kecamatan di Trenggalek tidak perlu jauh-jauh datang kantor perwakilan BPJS di Kota Trenggalek.
    
Sebaliknya, mereka cukup mendaftar di Kecamatan dengan memasukkan berkas dan formulir pendaftaran kepsertaan di kotak layanan (drop box) yang telah disediakan.
    
"Dari Kecamatan nanti setiap tanggal 10 atau setiap sudah ada berkas nanti kami dihubungi, kami ambil berkas itu di Kecamatan. Nanti, setelah di masukkan (entry) datanya terus nanti PA-nya akan dikirim melalui SMS. PA itu nanti digunakan untuk rekening pembayaran," papar Mujoko.
    
Setelah pembayaran dilakukan nanti kartu dilakukan pencetakan, yang kemudian dikirim melalui alamat yang tercantum waktu mengisi formulir pendaftaran, katanya.
    
Mujoko juga menuturkan bahwa pada sosialisasi mekanisme drop box tersebut, sekaligus dilakukan koordinasi dengan PIC yang ditugaskan pada tiap-tiap Kecamatan.
    
Ke depannya PIC tersebut akan diberikan sosialisasi kembali secara mendalam sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengecek pengisian pendaftaran peserta.
    
Sementara terkait wacana bahwa dengan adanya penambahan pekerjaan bagi staf di Kecamatan, khususnya masalah honor, Mujoko menyatakan tidak ada honor untuk hal tersebut.
    
"Karena pendaftaran kami dari segi sosial jadi tidak ada nilai tambah atau yang diberikan oleh BPJS, karena ini adalah program dari pemerintah dan berhubungan dengan masyarakat sosial," katanya.
    
Ia mengatakan, ke depan permasalahan itu akan terus dievaluasi. "Mungkin ada usulan atau bagaimana nanti kalau ada kami pun harus menyampaikan honor tersebut. Kalau itu dipandang perlu ada. Nanti kami usulkan ke atasan di kantor pusat," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017