Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengimbau kepada para pemudik yang akan melintasi jalur tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) lebih berhati-hati dengan memperhatikan kecepatan rata-rata karena pembangunannya belum tuntas 100 persen.

"Bagi pemudik yang melewati jalan tol ini harus berhati-hati karena jalan tol masih belum tuntas pembangunannya 100 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Kendati demikian semua segmen jalan tol yang sifatnya baru fungsional atau beroperasi sementara ini memiliki struktur minimal LC (land concreate) sehingga jalan tidak lagi berstruktur tanah, tapi sudah cor semen.

Ia menjelaskan, ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sudah bisa dilewati para pemudik, seperti "interchange" Waru-Krian yang panjangnya mencapai 18 kilometer telah difungsikan walaupun hanya satu jalur saja.

Untuk interchange Krian-Mojokerto yang panjangnya 18,5 kilometer dan interchange Mojokerto-Mojokerto Barat dengan panjang tol lima kilometer sudah operasional sehingga pengguna tol akan dikenai biaya tol.

Sedangkan, untuk Mojokerto Barat-Jombang yang panjangnya 19,9 kilometer sudah bisa difungsikan 

"Khusus untuk yang sifatnya difungsikan, seperti ruas tol Waru-Krian masih gratis," ucapnya.

Menurut dia, meski secara umum tol Surabaya-Kertosono-Ngawi bisa dilewati pemudik, tapi ada ruas jalan tol yang belum bisa dilewati, seperti interchange Jembatan Kali Brantas-Wilangan yang panjangnya 36,4 kilometer dan interchange Ngawi-Widodaren yang panjangnya 20 kilometer.

Sementara itu, untuk ruas tol Gempol-Pasuruan, interchange Gempol-Bangil yang panjangnya 6,8 kilometer sudah bisa difungsikan dan interchange Bangil-Rembang (PIER) sudah operasional.

Selain itu, ruas jalan tol yang bersifat fungsional ini akan mulai dibuka pada H-10 sampai dengan H2 pada arus mudik, kemudian pada arus balik dibuka mulai H+1 hingga H+15.

"Jadi nanti arusnya bergantian. Semisal tol Sumo, saat mudik hanya untuk jalur Surabaya ke Mojokerto, sedangkan saat balik hanya dari Mojokerto ke Surabaya," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017