Blitar (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, membantu proses pencarian seorang pelajar asal Kota Malang, yang diketahui tergulung ombak saat berenang di Pantai Serang, Kabupaten Blitar.
     
"Petugas sempat melakukan pencarian dan hingga kini belum ditemukan," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Blitar AKP Eny Mayasari di Blitar, Kamis.
     
Pelajar yang tergulung ombak itu diketahui bernama Ikhwan Fatoni Nurdiansyah (17), warga Jalan Bareng Kartini, Kota Malang.
     
Korban diketahui datang bersama 13 orang rekannya. Mereka berangkat bersama-sama dari Malang dengan mengendarai sepeda motor.
     
Rombongan singgah ke makam mantan Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, dan kembali melanjutkan perjalanan. Rombongan tersebut sengaja bersama-sama menuju Pantai Serang, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. 
    
Di Pantai Serang, Kabupaten Blitar, 14 remaja tersebut bermain sepak bola plastik di pantai, dan tidak lama kemudian lima orang diketahui memisahkan diri. 
     
"Dari keterangan saksi, mereka termasuk korban sempat bermain sepak bola plastik di pantai, kemudian tidak lama lima orang memisahkan diri," katanya. 
     
Selanjutnya, kata dia, tiga orang dari lima yang memisahkan diri itu mandi di pantai mereka sempat terbawa ombak hingga ke tengah. 
     
Mengetahui rekan mereka terbawa ombak, sejumlah rekan lain langsung meminta bantuan. Petugas langsung berusaha menolong korban, dan dua orang bisa diselamatkan pengawas panta, namun satu orang yaitu Ikhwan hilang tergulung ombak.
     
Petugas, kata Eny juga melakukan penyisiran dengan perahu. Pencarian juga dibantu petugas dari koramil bersama nelayan, tapi korban juga belum ditemukan.
    
Eny menambahkan, sebenarnya di lokasi tersebut sudah dipasang papan pengumuman dilarang mandi. Namun, petugas tetap berupaya melakukan pencarian korban. 
     
Ia pun meminta para pengunjung lebih berhati-hati dan mematuhi larangan, termasuk tidak larangan mandi di laut. Salah satunya, sebab ombak di pantai selatan cukup tinggi. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017