Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota DPR RI Nurhayati Ali Assegaf meminta agar peran intelijen ditingkat, menyusul terjadinya aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5).

"Pencegahan, atau deteksi dini kedepan harus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang," ujar Nurhayati seusai melakukan pertemuan dengan Bupati Pamekasan Achmad Syafii di ruang peringgitan pemkab setempat, Kamis.

Dua ledakan terjadi di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Akibat ledakan itu, tercatat lima orang tewas dan 10 orang lainnya terluka.

Tiga anggota Polri gugur akibat ledakan itu, yakni Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, dan Imam Gilang Adinata, sedangkan dua korban tewas lain dari sipil.

Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Demokrat Nurhayati mengaku sangat terkejut dengan peristiwa itu, dan meminta polisi bisa mengusut tuntas pelaku aksi teror itu.

"Kasus teror bom yang terjadi tadi malam itu, jelas akan mengganggu kondisi keamanan di Jakarta, karena sudah sangat meresahkan masyarakat," ujar Nurhayati.

Sementara, pada Kamis pagi, tim Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Jawa Barat mulai menggeledah sebuah rumah yang diduga pelaku pengeboman di Kampung Melayu, yakni di Jalan Cibangkong Nomor 130/120 RT02 R7 07 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung.

Rumah yang digeladah sekitar pukul 07.30 WIB tersebut merupakan rumah pelaku dan istri beserta kedua anaknya dan saat ini kepolisian sudah membawa istri dan dua anaknya untuk dimintai keterangan.

Anggota DPR RI Nurhayati datang ke Pamekasan dalam rangka bersilaturrahmi dengan sejumlah kader partai politik dari Partai Demokrat, termasuk Bupati Pamekasan Achmad Syafii.

Sebelum ke Pamekasan Nurhayati terlebih dahulu berkunjung ke Sumenep dan melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama dan raja-raja Sumenep. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017