Surabaya (Antara Jatim) - Ikatan Pesantren Indonesia meminta seluruh warga tidak berpolemik dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur yang berlangsung Juni 2018.

"Kami harap semuanya menahan diri dan tidak saling serang dalam berkomentar sehingga warga tak resah," ujar Ketua Umum IPI, RK Zaini Ahmad, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Selain itu, memasuki bulan suci Ramadhan yang sudah tidak lama lagi, diharapkan seluruh umat Islam fokus dalam beribadah dengan tidak dicampuri urusan-urusan politik.

Menurut dia, keresahan warga sekarang terjadi ketika beredarnya surat-surat kiai yang kemudian ditanggapi oleh Forum Komunikasi Kyai Kampung Jawa Timur (FK3JT), termasuk tudingan intervensi terhadap salah satu partai politik.

Ia juga mengaku khawatir jika polemik ini terus berkembang maka yang akan mengalami kerugian warga NU sendiri karena dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain.

"IPI tidak masuk ke ranah itu dan mengajak seluruh warga Nahdliyyin pada khususnya dan masyarakat Islam pada umumnya tetap fokus beribadah di Bulan Suci," ucapnya.

Kendati demikian, IPI tidak akan mengeluarkan larangan terhadap siapapun yang ingin berpolitik karena menjadi hak individu bagi siapa saja.

"Tidak ada larangan berpendapat, tapi itu atas nama pribadi, bukan organisasi," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Kabupaten Pasuruan tersebut.

Sementara itu, dari 28.600 pondok pesantren yang berada di Indonesia, sekitar 16 ribu pondok pesantren di antaranya adalah anggota IPI, sedangkan dari 4.600 pondok pesantren di Jatim, 1.900 pondok pesantren di antaranya masuk anggota IPI.

"Kami fokus untuk umat dan IPI adalah pemersatu pondok pesantren. IPI juga berjuang untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pondok pesantren," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017