Trenggalek (Antara Jatim) - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak memastikan pelaksanaan lelang proyek di wilayahnya dilakukan secara terbuka dan transparan demi mendapat rekanan terbaik yang mengedepankan mutu dan layanan selama pelaksanaan proyek.

"Penawaran terendah dalam sistem lelang ini belum tentu menjadi pemenang," kata Emil di Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan suami artis Arumi Bachsin tersebut usai sehari sebelumnya melakukan inspeksi mendadak ke kantor unit layanan pengadaan (ULP) Kabupaten Trenggalek.

Tak hanya melihat aktivitas anak buahnya yang terpilih menjadi tim kerja proses seleksi dan kualifikasi rekanan pelaksana proyek-proyek pembangunan daerah, Emil juga memberi spirit atau semangat kepada seluruh personel ULP Trenggalek.

Rupanya Emil mendapat laporan dari tim ULP bahwa proses lelang proyek tahun anggaran 2017 berlangsung penuh tekanan dari banyak kelompok kepentingan, terutama yang berkaitan langsung dengan misi mendapat pekerjaan/proyek di lingkup Pemkab Trenggalek.

"Kami ingin seluruh personel ULP untuk bekerja sesuai hati nurani demi kepentingan rakyat," katanya.

Emil mengatakan, Pemkab Trenggalek banyak belajar dari hasil pembangunan fisik yang tidak begitu prima di tahun anggaran sebelumnya.

Oleh karenanya, kata Emil, dirinya tidak ingin kecolongan kembali karena ingin kualitas pelaksanaan dan hasil pekerjaan proyek memenuhi standar mutu sesuai ketentuan yang berlaku.

Emil tegas meminta ULP untuk lebih teliti dan berani lagi dalam mengawal proses lelang, utamanya untuk penawaran terendah dengan penurunan harga tidak logis di bawah 20 persen.

"Penurunan terendah dibawah 20 persen, sangat dimungkinkan pengerjaannya kurang baik karena harga di bawah kewajaran. Hal ini bukan berarti penawar paling rendah itu mengerjakan dengan asal-asalan," ucap Emil.

Menurut dia, penawaran lelang terendah dengan harga tidak wajar sangat besar kemungkinannya untuk mengerjakan kurang baik.

"Kami mengimbau kepada tim ULP untuk menilai dengan lebih komperhensif bagi penawar di bawah 20 persen, dalam proses verifikasi," ujarnya.

Imbauan soal profesionalitas dan kinerja yang bertanggung jawab itu sempat berulangkali disampaikan Emil saat bertemu dengan personel ULP. "Lakukan dengan profesional, untuk berjuang demi rakyat," ujarnya.

Emil mengingatkan, pengerjaan proyek fisik yang buruk atau tidak rapi, tidak akan bisa tahan lama.

Apalagi pemerintah juga tidak bisa serta merta menganggarkannya kembali, semua butuh proses dan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku dan bisa-bisa rakyat nantinya yang dirugikan, katanya

Emil mengatakan, apa yang dia lakukan bukanlah bentuk intervensi terhadap ULP untuk mengalahkan penawar terendah, melainkan upaya untuk mengamankan kualitas pembangunan yang prima.

"Penawar terendahpun bila memang setelah diverifikasi secara komperhensif ternyata memenuhi syarat dan layak, kami mempersilahkan ULP untuk memenangkan penawar ini," tuturnya.

Ia beralasan apa yang dia lakukan adalah murni untuk menguatkan mental ULP yang pastinya akan banyak tekanan yang datang yang bisa mengatas namakan beberapa orang penting di Trenggalek termasuk juga namanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017