Jember (Antara Jatim) - Tiga peserta difabel atau berkebutuhan khusus mengikuti ujian seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Jember atau Panitia Lokal 58 Jember, Jawa Timur, Selasa.

"Ada tiga orang peserta difabel yang mengikuti ujian SBMPTN di Panitia Lokal 58 Jember yakni dua peserta tunadaksa dan satu peserta tunanetra (low vision) di kelompok Soshum dan Saintek," kata Rektor Universitas Jember M. Hasan di sela-sela pemantauan ujian SBMPTN Panlok 58 Jember.

Tiga peserta difabel yakni Diyah Amelia (tunadaksa) yang merupakan kelompok Soshum yang mengikuti ujian di ruangan 7 FISIP, Nova wardhani (tunadaksa) merupakan kelompok Saintek mengikuti ujian di ruangan 20 Gedung CDAST Unej, dan Putri Nugrahaning Widy di ruangan 120 SMP Negeri 3 Jember.

Sedangkan satu peserta atas nama Fabela Yulfa terpaksa mengikuti ujian di ruangan bawah di SMK Negeri 4 Jember karena menggunakan kruk akibat kecelakaan beberapa hari sebelum pelaksanaan ujian SBMPTN, padahal seharusnya ia mengerjalan ujian di lantai 2 sekolah setempat.

Menurutnya pihak panitia akan membantu peserta yang berkebutuhan khusus baik akses untuk menuju ruangan atau membacakan soal peserta bagi peserta yang "low vision", namun untuk soal ujian sama dengan peserta yang lain.

"Pengawas akan membantu membacakan soal ujian dan membantu mengarsir jawaban sesuai pilihan peserta untuk peserta tunanetra low vision, sehingga peserta tersebut ditempatkan di ruangan khusus, agar tidak mengganggu peserta SBMPTN yang lain," tuturnya.

Hasan mengatakan secara keseluruhan ujian SBMPTN di Panitia lokal 58 Jember berjalan baik dan tidak ada gangguan yang signifikan, sehingga diharapkan semua peserta bisa mengerjakan soal dengan baik dan dapat masuk perguruan tinggi negeri sesuai dengan yang telah dipilih.

Sementara salah seorang peserta difabel SBMPTN, Putri Nugrahaning Widy mengaku tidak kesulitan mendengarkan pengawas membacakan soal ujian karena sudah terbiasa untuk mendengarkan pada saat belajar di SMA.

"Saya juga tidak bisa mengarsir lembar jawaban komputer karena keterbatasan penglihatan, sehingga saya dibantu pihak pengawas untuk mengarsirkan jawaban sesuai dengan jawaban yang saya pilih," katanya.

Pelajar difabel asal SMA Pahlawan Jember itu memilih jurusan pendidikan luar biasa di Universitas Negeri Malang karena ingin menjadi guru untuk mendidik siswa yang berkebutuhan khusus.

Jumlah peserta yang mendaftar SBMPTN di Panlok 58 Jember tercatat 12.369 siswa dengan rincian 5.603 peserta kelompok ujian Saintek, 5.024 peserta kelompok ujian Soshum, dan 1.742 peserta kelompok ujian Campuran.

Panitia telah menyiapkan 1.426 pengawas dan jumlah ruangan yang digunakan untuk belasan ribu peserta sebanyak 515 ruangan, dan bukan 11.869 seperti yang ditulis dalam berita sebelumnya.(*)
    

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017