Jombang (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepada ibu-ibu penerima dana bantuan program keluarga harapan (PKH) agar memanfaatkan uangnya dengan baik.
     
"Pesan saya gunakan uang sebaik-baiknya, ambil secukupnya untuk biaya sekolah dan pemenuhan gizi anak," katanya dalam rilis yang diterima Antara, Sabtu.
     
Mensos direncanakan menghadiri acara penyerahan bantuan sosial secara simbolis di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu. Mensos dijadwalkan menyerahkan dan meninjau proses pencairan bansos tersebut ternyata tidak dapat hadir karena kabar duka meninggalnya ayah mertua beliau, H Djalaluddin Parawansa pada Sabtu pagi.
     
"Saya sudah bersiap berangkat ke lokasi pencairan. Namun ada kabar duka dari keluarga di Makassar. Maka saya mohon maaf tidak dapat hadir. Saya harap ini tidak mengurangi kebahagiaan ibu-ibu hari ini," ujarnya.
    
Di Kabupaten Jombang, terdapat 31.162 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Total bantuan mencapai Rp185 miliar. Bansos tersebut disalurkan secara nontunai melalui BNI 46.
     
Mensos juga menyebut, dalam pencairan dana bantuan sosial itu semakin mudah dengan adanya kemajuan teknologi. 
     
"Saat ini penerima PKH semakin mudah dalam mencairkan bansos karena melalui teknologi interkoneksi dan interoperabilitas yang memungkinkan penerima bansos mencairkannya di seluruh Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank milik negara yakni BNI 46, BRI, BTN, dan Bank Mandiri," ujar Mensos. 
     
Dengan adanya interkonesi antarbank, lanjut dia, akses lebih mudah dan luas bagi keluarga penerima manfaat PKH dimanapun mereka berada. Apabila sewaktu-waktu memerlukan pencairan uang bansos juga bisa dilakukan di agen BTN, BNI, BRI dan Bank Mandiri. 
     
"Interkoneksi antarbank penyalur bansos nontunai untuk pertama kali ini terwujud berkat dukungan dari Bank Indonesia dan otoritas jasa keuangan (OJK). Ini sebuah pencapaian yang luar biasa dalam sistem penyaluran bansos di Indonesia," katanya. 
     
Penyerahan bansos secara simbolis tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Jombang, pada 337 KPM yang berasal dari empat kelurahan yakni Kelurahan Jelakombo, Kelurahan Kaliwungu, Kelurahan Jombatan dan Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Jombang. 
     
Kegiatan pencairan tersebut dibuka oleh Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dilanjutkan dengan penyerahan bansos secara simbolis yang ditandai dengan penyerahan kartu keluarga sejahtera (KKS) dan buku tabungan. 
     
Penerima PKH mendapatkan buku tabungan dan KKS dimana di dalam kartu tersebut berisi dana bansos PKH dengan total sebesar Rp1.890.000 yang dicairkan bertahap empat kali dalam setahun. KKS tersebut berfungsi sebagai kartu debit ATM bagi penerima PKH. 
     
Di KKS adalah terdapat dua sistem yang tertanam di dalamnya, yaitu fungsi tabungan (Saving) dan sebagai e-Wallet, dimana e-Wallet tersebut juga nantinya dapat digunakan untuk belanja bahan pokok. 
     
Dengan dua fungsi tersebut, penerima manfaat bantuan sosial PKH dapat membelanjakan dana bantuan sosial atau menarik dana bantuan sosial secara tunai. 
     
Selain penyaluran bantuan nontunai PKH, dalam kegiatan tersebut sekaligus dilakukan penyerahan beasiswa pendidikan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga penerima PKH, serta pemberian realisasi pengajuan KUR dari BNI.
     
Dalam acara tersebut, selain dihadiri pejabat Kementerian Sosial, juga sejumlah petinggi BNI Wilayah Surabaya, muspida Kabupaten Jombang, dan tamu undangan lainnya. (*) 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017