Pamekasan (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur Bambang Edy Suprapto menjelaskan, rencana pembelian tembakau Madura oleh pabrikan tahun ini sebesar 20.800 ton.

"Ini berdasarkan hasil serap informasi yang kami lakukan ke sejumlah pabrik tembakau bersama Komisi Urusan Tembakau, DPRD dan perwakilan petani," kata Bambang di Pamekasan, Jumat.

Sejumlah pabrikan yang sudah memastikan hendak membeli tembakau Madura, antara lain, PT Gudang Garam, PT Sadana Arif Nusa, Djarum dan PT Bentoel.

Bambang menjelaskan, rencana pembelian tembakau Madura oleh pabrikan ini masih terbilang besar, mengingat hasil produksi tembakau Pamekasan pada musim tanam tahun lalu hanya sekitar 17 ribu ton.

Namun, sambung dia, jika dibanding dengan rencana pembelian tahun 2016, rencana pembelian tembakau Madura oleh pihak pabrikan pada musim tanam tembakau tahun ini, jauh lebih kecil.

Sebab, berdasarkan data di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, rencana pembelian pabrikan tahun 2016, sebesar 21 ribu ton lebih.

"Sekarang kan hanya 20 ribu ton lebih. Kalau tahun lalu, hingga 21 ribu ton lebih," ujar Bambang.

Luas areal tanam tembakau Madura di Kabupaten Pamekasan tahun ini 31.451 hektare, terdiri dari lahan sawah 9.930 hektare, lahan tegal 15.383 hektare dan lahan perbukitan (gunung) seluas 6.138 hektare.

Sementara, perkiraan "Break Even Point" (BEP) tembakau Madura pada musim tanam tahun ini sebesar Rp36.978 per kilogram.

BEP sebesar Rp36.978 per kilogram ini, berdasarkan perhitungan lahan tanpa sewa, dan apabila lahan yang hendak ditanami tembakau masih sewa, maka BEP mencapai Rp42.513 per kilogram.

"BEP tembakau Madura kali ini naik dibanding sebelumnya. Pada 2015, BEP tembakau Madura sebesar Rp30.381 per kilogram, dan pada 2016 sebesar Rp32.861," ungkap Bambang.(*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017