Tripoli (Antara/Reuters) - Petugas penjaga pantai Libya mengamankan sekitar 300 migran yang berlayar dengan menggunakan kapal kayu dan mengembalikannya ke Tripoli, Rabu (10/5), setelah memperingatkan sebuah kapal LSM yang telah siap untuk membawa mereka melakukan perjalanan ke Eropa.
Sebuah rekaman yang didokumentasikan oleh Sea-Watch, sebuah organisasi swadaya masyarakat, menunjukkan adegan ketika sebuah kapal penjaga pantai Libya melaju berlayar mendekati dan memotong jalur kapal mereka, kemudian mendekati perahu para migran lalu menghentikannya.
Juru bicara petugas penjaga pantai Tripoli Ayoub Qassem mengatakan hal tersebut terjadi sekitar 19 mil (30 km) utara pantai Libya.
"Sebuah organisasi penyelamat internasional bernama Sea-Watch mencoba untuk menghalangi kerja penjaga pantai kami ... dalam upaya untuk mengamankan para migran, mereka mengklaim bahwa Libya tidak aman untuk migran," katanya.
Qassem menambahkan bahwa para petugas penjaga pantai juga telah mengalami baku tembak dengan penyelundup, namun ia tidak memberi rincian lebih lanjut.
Ruben Neugebauer, juru bicara Sea-Watch, mengatakan bahwa LSM tersebut telah menerima perintah dari pusat kendali penjaga pantai Italia di Roma bahwa penjaga pantai Libya akan mengambil alih "perintah di tempat kejadian", dan saat itu kapal Sea-Watch telah berhenti menunggu petunjuk lebih lanjut.
"Tanpa peringatan apapun, mereka menyeberangi busur kami dalam perjalanan menuju perahu migran," kata Neugebauer.
"Mereka melakukan manuver berbahaya, mereka hampir menabrak kapal kami dan mengancam kru kami," tambahnya.
Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran yang berharap dapat berlayar mencapai Eropa melalui laut. Negara itu telah mengalami kekacauan selama bertahun-tahun, dan migran yang tinggal di sana atau singgah mengatakan bahwa mereka tunduk pada berbagai pelanggaran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Sebuah rekaman yang didokumentasikan oleh Sea-Watch, sebuah organisasi swadaya masyarakat, menunjukkan adegan ketika sebuah kapal penjaga pantai Libya melaju berlayar mendekati dan memotong jalur kapal mereka, kemudian mendekati perahu para migran lalu menghentikannya.
Juru bicara petugas penjaga pantai Tripoli Ayoub Qassem mengatakan hal tersebut terjadi sekitar 19 mil (30 km) utara pantai Libya.
"Sebuah organisasi penyelamat internasional bernama Sea-Watch mencoba untuk menghalangi kerja penjaga pantai kami ... dalam upaya untuk mengamankan para migran, mereka mengklaim bahwa Libya tidak aman untuk migran," katanya.
Qassem menambahkan bahwa para petugas penjaga pantai juga telah mengalami baku tembak dengan penyelundup, namun ia tidak memberi rincian lebih lanjut.
Ruben Neugebauer, juru bicara Sea-Watch, mengatakan bahwa LSM tersebut telah menerima perintah dari pusat kendali penjaga pantai Italia di Roma bahwa penjaga pantai Libya akan mengambil alih "perintah di tempat kejadian", dan saat itu kapal Sea-Watch telah berhenti menunggu petunjuk lebih lanjut.
"Tanpa peringatan apapun, mereka menyeberangi busur kami dalam perjalanan menuju perahu migran," kata Neugebauer.
"Mereka melakukan manuver berbahaya, mereka hampir menabrak kapal kami dan mengancam kru kami," tambahnya.
Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran yang berharap dapat berlayar mencapai Eropa melalui laut. Negara itu telah mengalami kekacauan selama bertahun-tahun, dan migran yang tinggal di sana atau singgah mengatakan bahwa mereka tunduk pada berbagai pelanggaran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017