Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur meminta pengusaha yang bergerak di bidang industri usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mampu  menciptakan produk berkualitas dan bisa bersaing di pasar global.

"Ada banyak cara agar produk memiliki daya saing, di antaranya harus unik dan harganya lebih murah dibanding yang lain," ujarnya saat membuka Pameran Batik, Bordir, dan Aksesoris 2017 di Surabaya, Rabu.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, juga mengingatkan agar produk UMKM memiliki distribusi lebih cepat sehingga bisa berdaya saing, terutama dengan produk asing.

Menurut dia, tugas pengusaha adalah memastikan produksinya baik dan pemerintah akan membantu memberikan skema pembiayaan murah.

Ia menjelaskan, saat ini skema pembiayaan murah telah dilakukan melalui dana bergulir dengan bunga kredit 6 persen melalui PT Bank Jatim maupun PT Bank UMKM.  

"Bantuan pembiayaan murah ini kami berikan agar mampu menekan ongkos produksi sehingga harga yang diberikan ke konsumen tidak terlalu mahal," ucapnya.

Terkait permasalahan yang dihadapai produk UMKM, kata dia, yakni dari sisi pemasaran dan promosi yang diharapkan pegiat UMKM mulai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

"Kecanggihan TI semua informasi produk dapat 'update' dan bisa dilihat seluruh penduduk dunia. Kita harus mulai mengubah pikiran yang awalnya konvensional menjadi berbasis teknologi," katanya.

Selain itu, permasalahan lain yang di hadapi adalah pengemasan sehingga pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait, misalnya perguruan tinggi mulai membuat inkubator khusus di bidang ini.

Sementara itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menjelaskan tentang kinerja perdagangan Jatim yang mengalami perbaikan seiring perbaikan kondisi perekonomian global.

Sesuai catatannya, pada triwulan I tahun 2017, neraca perdagangan antardaerah di Jatim surplus Rp45,15 triliun, meningkat dibandingkan periode sama tahun 2016 yang sebesar Rp23,11 triliun. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017