Magetan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan akan menganggarkan dana sebesar Rp400 juta guna memperbaiki Jembatan Poncol di Desa Sombo yang roboh dan putus pada tanggal 5 Mei 2017.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan Hergunadi, Senin mengatakan anggaran sebesar Rp400 juta tersebut berasal dari APBD setempat.
"Anggaran perbaikan tersebut terbagi dalam dua tahap. Yaitu APBD tahun 2017 dan perubahan APBD akhir tahun mendatang," ujar Hergunadi kepada wartawan di Magetan, Jawa Timur.
Menurut dia, Dinas PUPR sebenarnya telah menganggarkan dana sebesar Rp200 juta dari APBD setempat untuk perbaikan Jembatan Poncol di Desa Sombo tersebut. Di luar dugaan, jembatan tersebut roboh sebelum dilakukan perbaikan.
Karena itu, dana yang telah dianggarkan Rp200 juta tersebut akan dialihkan untuk pembangunan jembatan. Nantinya dalam perubahan APBD tahun 2017 juga akan dianggarkan R200 juta untuk melanjutkan proses pembangunannya.
Terkait perbaikan, dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan pembersihan material jembatan yang tersisa. Hal itu agar pembangunan jembatan dapat segera dilakukan.
Seperti diketahui, jembatan Desa Sombo di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, ambrol hingga memutuskan akses jalan antardesa dan antarkecamatan pada Jumat tanggal 5 Mei sekitar pukul 16.30 WIB sehingga tidak bisa digunakan lagi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat jembatan utama menuju balai desa setempat itu ambrol sedang tidak ada orang yang melintasinya.
Akibat ambrolnya jembatan tersebut, akses warga desa setempat terpaksa dialihkan ke jalur alternatif dengan memutar melalui Desa Ngunut, Kecamatan Parang.
Diduga, ambrolnya jembatan tersebut disebabkan karena fondasi dan tiang jembatan yang terkikis akibat hujan deras dan banjir. Selain itu, juga dipicu oleh bangunan jembatan yang sudah tua.
Sesuai data, sedikitnya ada 400 kepala keluarga yang kesulitan akses transportasi akibat putusnya jembatan tersebut. Warga yang ingin pergi ke kecamatan ataupun Kota Magetan harus memutar melalui jalur alternatif lewat Parang yang jaraknya lebih jauh sekitar 15 kilometer.
Warga berharap agar pihak terkait segera melakukan perbaikan jembatan tersebut, hal itu supaya akses ekonomi dan trasportasi warga kembali pulih. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017