Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar 3.500 jamaah menghadiri Haul ke-22 Pendiri Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) 'Khadijah' KH Abdul Wahab Turcham di halaman yayasan setempat, Sabtu.
Sekretaris Umum YTPSNU HM Rochman Firdian mengemukakan, 3.500 jamaah tersebut terdiri dari beberapa unsur yakni keluarga besar Khadijah, dari murid, guru, karyawan, warga dan jamaah Al Khidmah.
"Kegiatan haul ini dalam rangka takdzim kami (Yayasan Khadijah) kepada guru kami, yaitu pendiri Yayasan Khadijah yakni KH Abdul Wahab Turcham ke-22," katanya.
Dalam kegiatan yang diisi dengan bacaan dzikir, manaqib, shalawat, tahlil itu, pihaknya ingin mengenalkan kepada seluruh siswa khususnya keluarga besar Khadijah tentang akhlak dari murid kepada gurunya.
"Akhlak kepada guru itu tidak hanya ketika gurunya masih hidup, tapi juga termasuk ketika dia telah tiada. Kita tetap mengenang jasa para guru dengan mengirimkan doa untuknya," ujarnya.
Rochman berharap dengan kegiatan yang diadakan setiap tahun ini, tak hanya kemeriahannya yang didapat, tapi juga bisa diambil setiap hikmahnya, terutama kekhusyukan dengan menghargai para guru. Menurutnya, orang tak bisa menjadi hebat tanpa jasa seorang guru.
Selain dzikir dan shalawat, dia mengatakan juga ada penyampaian biografi dari KH Abdul Wahab Turcham dan juga peletakan batu pertama pondok pesantren putra oleh Ketua Umum YTPSNU Khadijah yang sekaligus Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Sekretaris Umum YTPSNU HM Rochman Firdian mengemukakan, 3.500 jamaah tersebut terdiri dari beberapa unsur yakni keluarga besar Khadijah, dari murid, guru, karyawan, warga dan jamaah Al Khidmah.
"Kegiatan haul ini dalam rangka takdzim kami (Yayasan Khadijah) kepada guru kami, yaitu pendiri Yayasan Khadijah yakni KH Abdul Wahab Turcham ke-22," katanya.
Dalam kegiatan yang diisi dengan bacaan dzikir, manaqib, shalawat, tahlil itu, pihaknya ingin mengenalkan kepada seluruh siswa khususnya keluarga besar Khadijah tentang akhlak dari murid kepada gurunya.
"Akhlak kepada guru itu tidak hanya ketika gurunya masih hidup, tapi juga termasuk ketika dia telah tiada. Kita tetap mengenang jasa para guru dengan mengirimkan doa untuknya," ujarnya.
Rochman berharap dengan kegiatan yang diadakan setiap tahun ini, tak hanya kemeriahannya yang didapat, tapi juga bisa diambil setiap hikmahnya, terutama kekhusyukan dengan menghargai para guru. Menurutnya, orang tak bisa menjadi hebat tanpa jasa seorang guru.
Selain dzikir dan shalawat, dia mengatakan juga ada penyampaian biografi dari KH Abdul Wahab Turcham dan juga peletakan batu pertama pondok pesantren putra oleh Ketua Umum YTPSNU Khadijah yang sekaligus Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017