Pasuruan (Antara Jatim) – La Nyalla Mahmud Mattalitti bersama tim La Nyala Academia (LNM) kembali melakukan silaturrahim ke KH Idris Hamid, selaku pengasuh Pondok Pesantren Bayt al Hikmah di Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Kunjungannya ini, bagian dari safari ke beberapa ulama dan pimpinan pondok pesantren menjelang bulan Ramadhan.

Sebelumnya La Nyalla juga melakukan silaturahmi dengan para kyai dan jajaran pimpinan Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, yang diterima langsung oleh Ketua Tanfidz (PW NU Jatim) KH Hasan Mutawakkil Alallah. La Nyalla yang saat itu didampingi pengurus Kadin Jatim mendorong sinergi untuk penguatan ekonomi umat, terutama kaum Nahdliyin.

Hasilnya, pada Kamis (20/4) antara Kadin Jatim dan PW NU Jatim mengkongkritkan kerjasama pengelolaan dan pengembangan BPR Syariah. 

"Sementara satu BPR Syariah. Mudah-mudahan nantinya terus berkembang, termasuk sektor-sektor ekonomi keummatan lainnya,” kata La Nyalla dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

La Nyalla pada, Minggu (23/4) juga melakukan silaturrahim ke pondok pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang dan hari ini, ketua umum Kadin Jatim itu mengunjungi KH Idris Hamid, selaku pengasuh Pondok Pesantren Bayt al Hikmah di Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Silaturrahim ini begitu bermakna bagi La Nyalla yang juga founder dari La Nyalla Academia, karena  hubungannya keluarga besar KH Idris Hamid ini dimulai sejak 1980an di mana saat itu La Nyalla adalah salah satu santri dari (alm) KH Abdul Hamid, yang juga ayah dari KH Idris Hamid. 

Pada awal 1980-an, setiap bulan sekali La Nyalla nyantri kepada KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah yang kemudian dikembangkan oleh KH Idris Hamid menjadi pesantren modern dan berubah menjadi Bayt Al Hikmah.

Karena itu pada pertemuan, KH Idris Hamid juga menyatakan kegembiraannya dengan kunjungan ini. 

Karena silaturrahim dianjurkan oleh Islam dan merupakan budaya timur yang adiluhung. 
La Nyalla mengaku banyak belajar dan diskusi dengan para ulama termasuk dengan KH Idris Hamid, terutama tentang kepemimpinan yang berguna bagi masyarakat.

Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah sebagai kelanjutan dari Pondok Pesantren Salafiyah, tempat La Nyalla pernah menjadi santri, 
diproyeksikan menjadi pesantren model yang mengintergrasikan sistem pendidikan Salafiyah dan modern.

La Nyalla menampik jika kunjunga atau silaturahmi ke para ulama dan pimpinan ponpes dan NU dikaitkan dengan pemberitaan mengenai banyaknya dorongan publik – termasuk dari sejumlah ulama – agar dirinya berkenan maju atau ikut running pada Pilgub Jatim 2018.

"Saya belum terpikir ke arah sana (pilgub). Meskipun banyak dorongan dari masyarakat dan ulama, saya tidak bisa serta-merta memanfaatkannya. Saya harus meminta petunjuk terlebih dahulu kepada Allah melalui istikharah,” katanya.

La Nyalla didorong banyak pihak untuk maju di Pilgub Jatim 2018 karena latar belakangnya yang dinilai memiliki pengalaman luas, kepemimpinannya tegas, keberpihakan yang tinggi terhadap nasib masyarakat kelas bawah, serta sudah teruji mampu menghadapi berbagai rintangan, ujian dan cobaan.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017