Jember (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jember dari tahun 2015 ke tahun 2016 merupakan tercepat ketiga di Jawa Timur yakni sebesar 1,54 persen.

"Berdasarkan kecepatan IPM 2015-2016, ada tiga kabupaten yang pertumbuhannya tercepat di Jatim yakni Kabupaten Sumenep 1,67 persen, diikuti Sampang 1,56 persen, dan terakhir Jember 1,54 persen," kata Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS) Jember Indriya Purwaningsih di Jember, Kamis.

Sedangkan pertumbuhan IPM di Jatim yang terendah yakni Kabupaten Probolinggo 0,45 persen, Kota Pasuruan 0,45 persen, dan terakhir Kabupaten Madiun 0,40 persen.

Menurutnya IPM Kabupaten Jember pada tahun 2016 sebesar 64,01  yang mengalami kenaikan cukup signifikan yakni sebesar 1,54 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar 63,04.

"Kendati demikian, IPM Jember menduduki peringkat ke-33 se-Jawa Timur pada tahun 2016, sedangkan tahun 2015 menduduki peringkat ke-34, sehingga naik satu peringkat saja," tuturnya.

Di wilayah Tapal Kuda, IPM Jember hanya berada diatas Kabupaten Lumajang yang berada pada peringkat 35 di Jatim, sehingga tertinggal dari Kabupaten Banyuwangi yang melesat jauh yakni 68,08, kemudian IPM Kabupaten Bondowoso 63,95 dan Situbondo 63,95.

Indriya mengatakan meningkatnya IPM Jember disebabkan oleh beberapa komponen yakni angka harapan hidup saat lahir pada tahun 2016 tumbuh 0,25 persen, kemudian harapan lama sekolah tahun 2016 tumbuh 2,48 persen, rata-rata lama sekolah tumbuh 5,05 persen, dan pengeluaran perkapita/tahun di Jember tahun 2016 tumbuh 1,86 persen.

"Kalau berdasarkan status pembangunan manusia, IPM Jember masuk dalam kategori sedang dengan nilai berkisar 60-70. Di Jawa Timur tercatat ada 20 kabupaten/kota atau 53 persen berada di kelompok sedang," ujarnya.

Di Jatim, IPM tertinggi diduduki Kota Malang 80,46, Surabaya (80,38), dan Kota Madiun (80,01). Sedangkan IPM terendah yakni Kabupaten Sumenep (63,42), Kabupaten Bangkalan (62,06), dan Kabupaten Sampang (59,09).

Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis BPS Jember Lulu Lutfiasari mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat Jember mengalami kenaikan IPM tersebut yakni utamanya dalam peningkatan untuk dimensi pengetahuan atau pendidikan. 

"Penyebabnya karena kemudahan sekolah di Jember lebih baik, sehingga harapan lama sekolah bisa sampai lulus SMA, namun yang cukup berat untuk meningkatkan angka harapan hidup di Jember," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017