Sumenep (Antara Jatim) - Sebanyak 15.147 siswa sekolah menengah pertama (SMP)/madrasah tsanawiyah (Mts), baik negeri maupun swasta di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tercatat sebagai peserta ujian nasional (UN).
"Pada tahun ini terdapat dua jenis pelaksanaan UN, yakni ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP)," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, A Shadik di Sumenep, Selasa.
Pada tahun ini, UNBK maupun UNKP bagi siswa SMP/MTs digelar selama empat hari, yakni 2 Mei, 3 Mei, 4 Mei, dan 8 Mei.
Sebanyak 3.130 siswa SMP/MTs di Sumenep tercatat sebagai peserta UNBK dan 12.017 siswa tercatat sebagai peserta UNKP.
Sesuai data di Dinas Pendidikan Sumenep, terdapat 173 lembaga penyelenggara UN dengan rincian 50 lembaga penyelenggara UNBK dan 123 lembaga penyelenggara UNKP.
"Pada hari pertama UN, kami dan staf memantau pelaksanaan UNBK sesi I di sejumlah sekolah. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar," kata Shadik, menerangkan.
Ia juga mengemukakan, sebelumnya, pihaknya telah meminta pengelola SMP dan MTs, baik negeri maupun swasta, menyiapkan anak didiknya supaya siap mengikuti UN, baik UNBK maupun UNKP.
"Untuk pelaksanaan UNBK, kami pun telah berkoordinasi dengan pimpinan PT PLN maupun PT Telkom untuk memastikan jaringan listrik maupun koneksi internet tidak mengalami gangguan," ujarnya.
Namun, pada Selasa siang sekitar pukul 11.10 WIB ketika pelaksanaan UNBK sesi II, aliran listrik di Sumenep sempat padam.
Informasi dari pimpinan PLN Sumenep, pemadaman listrik terjadi di seluruh wilayah Pulau Madura akibat adanya balon yang tersangkut di saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di Perak, Surabaya.
SUTT tersebut menyuplai aliran listrik ke seluruh wilayah di Pulau Madura dan langsung dilakukan perbaikan.
Aliran listrik di Sumenep kembali normal sekitar pukul 11.36 WIB. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017