Pamekasan (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Pamekasan Nurul Widiastuti menyatakan minimnya penunjang di sentra budi daya menjadi faktor penghambat pembangunan budi daya perikanan di daerah itu.
 
"Sebab, apabila infrastruktur tidak mendukung, akses transportasi dan ekonomi juga terganggu," kata Nurul kepada Antara di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu.

Oleh karena itu, ujar dia, sejak akhir 2016 pihaknya mulai melakukan pembangunan peningkatan akses jalan di sejumlah sentra budi daya perikanan di Pamekasan. Salah satunya di Kecamatan Pademawu.

Selain faktor infrastruktur, faktor penghambat lainnya ialah minimnya pengetahuan pembudidaya ikan tentang teknik budi daya, terutama manajemen pakan.

Nurul menuturkan, selama ini teknik budi daya ikan yang dilakukan pembudidaya di Pamekasan masih tradisional, dan belum mampu berkresi membuat pakan ikan sendiri. Akibatanya, biaya produksi budi daya mahal.

Faktor lainnya ialah minimnya modal yang dimiliki untuk pengembangan usaha budi daya.

Faktor diri, yakni rendahnya jiwa wirausaha pembudidaya ikan, sehingga cenderung mudah putus asa. "Padahal dalam usaha budi daya diperlukan keuletan dan kedisiplinan yang tinggi," ucap Nurul.

Kepala DKP Nurul Widiastuti menjelaskan, untuk mengatasi permasalah budi daya perikanan itu, ada tiga hal yang telah dilakukan DKP Pamekasan.

Pertama, peningkatan Kualitas SDM pelaku usaha perikanan, kedua, penyediaan infrastruktur di sentra produksi budi daya, dan ketiga pemberdayaan Pelaku Usaha Perikanan.

"Untuk peningkatan SDN dan teknik budi daya efektif, kami bekerja sama dengan perguruan tinggi, sedangkan untuk peningkatan infra struktur, kami menerima bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujar Nurul.

Kepala DKP menuturkan, perkembangan usaha budi daya ikan air tawar di Kabupaten Pamekasan dari tahun ke tahun menunjukkan tren positif.

Sebelumnya, jumlah pembudidaya ikan, yakni pada air tawar masih berjumlah 184 orang dengan produksi  145,6 ton. Saat sudah mencapai 330 orang dengan produksi  337,44 ton.

Salah satu faktor pemicu perkembangan usaha budi daya ikan air tawar ini, menurutnya, karena permintaan ikan air tawar semakin meningkat. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017