Surabaya (Antara Jatim) - Museum Rekor Indonesia (MURI) mengapresiasi Katup Pereduksi Energi dan Pengeluaran Air (Hollow Cone Valve) terbesar di Indonesia dan dunia buatan PT Barata Indonesia (Persero) dengan memberikan penghargaan kepada perusahaan tersebut.

"Barata Indonesia, sebagai salah satu BUMN bidang stell berhasil masuk MURI atas prestasinya menyelesaikan dua unit  untuk saat ini HCV," kata Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Silmy Karim dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu.

Silmy mengatakan, proyek HCV yang dikerjakan Baratan merupakan proyek dari pemerintah pusat yang memiliki fungsi sebagai pengatur debit air dari bendungan ke bagian hilir.

"Penyelesaian HCV berdiameter 3850 milimeter ini menjadi bukti kompetensi PT Barata Indonesia (Persero) di bidang Hydromechanical," katanya.

Ia menjelaskan, dua unit HCV buatan Barata merupakan pesanan PU Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) wilayah Citarum, Jawa Barata.

HCV tersebut, kata Silmy, telah terpasang di Bendungan Juanda, Purwakarta dan digunakan di aliran sungai Citarum yang aliran airnya berasal dari tiga bendungan yakni Bendungan Saguling, kemudian dialirkan ke Bendungan Cirata dan akhirnya diteruskan ke Bendungan Juanda.

"Dua unit HCV terbesar di Indonesia itu menggantikan HCV lama buatan perusahaan asal Italia, Calzony, yang dibuat pada 1962 dan dipasang pada 1968," katanya.

Ia mengatakan, bagi Barata Indonesia pembuatan dua unit HCV semakin memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama di bidang Mechanical Electric proyek-proyek Hydromechanical  di Indonesia.

"Penekanan lokal konten yang tinggi menjadi perhatian bagi kami untuk terus mendukung industri nasional, Proses desain serta fabrikasi dua unit HCV itu mengandung seratus persen konten lokal, dan sepenuhnya dilakukan Barata," katanya. 

Sementara itu, kata Silmy, selain membuat dua unit HCV, Barata juga beberapa kali telah terlibat dalam proyek Hydromechanical, di antaranya proyek PLTMH Kayu Aro (2014), Uluwatu Radial Watergates (2013), PLTM Walesi (2012), Bendung Sembayat dan beberapa proyek Hydromechanial lainnya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017