Surabaya (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayah setempat pada 2016 mengalami peningkatan 0,79 poin dibanding tahun 2015, yakni dari angka 68,95 menjadi 69,74.
"IPM merupakan indikator penting mengukur keberhasilan membangun kualitas hidup manusia, dan pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin.
Ia menjelaskan, IPM juga dapat mengukur penduduk di suatu wilayah dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
"Standar hidup layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita, dan disesuaikan serta ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita menurut paritas daya beli," katanya.
Ia mencatat di Jawa Timur, IPM tertinggi ada di Kota Malang dengan angka 80,46 kemudian Surabaya (80,38) dan Kota Madiun (80,01), sedangkan IPM terendah tercatat di Sampang (59,09).
Tiga kota tersebut, yaitu Malang, Surabaya, dan Kota Madiun tercatat mempunyai IPM berkategori "sangat tinggi", sedangkan 14 kabupaten/kota berkategori "tinggi", sisanya 20 kabupaten/kota berkategori “sedang” dan hanya Sampang yang berkategori "rendah".
"Namun secara umum, pembangunan manusia Jawa Timur terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016, dan meningkat dari 65,36 pada tahun 2010 menjadi 69,74 pada tahun 2016 atau naik 6,71 persen," katanya.
Sementara itu berdasarkan usia manusia di Jatim selama periode 2014 hingga 2015, bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,74 tahun, meningkat 0,06 tahun dibandingkan tahun 2013-2014.
Selain itu, anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,98 tahun, meningkat 0,32 tahun dibandingkan pada 2015, dan penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,23 tahun, meningkat 0,09 tahun.
"Pengeluaran per kapita yang disesuaikan dengan harga konstan 2012 telah mencapai Rp10,72 juta pada tahun 2016, atau meningkat Rp332 ribu dibandingkan tahun 2015," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017