Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berencana mengkaji ulang rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) di Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, karena bisa berdampak menurunnya kadar oksigen di daerah itu.
"Ada masukan keberadaan mesin PLTD akan membuat kadar oksigen di Pulau Giliyang bisa menurun. Kami mempertimbangkan saran tersebut, karena keistimewaan Pulau Giliyang itu pada kadar oksigennya," ujar Bupati Sumenep, A Busyro Karim di Sumenep, Senin.
Sesuai hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 2006 dan penelitian lembaga lainnya pada 2011 dan 2013, Pulau Giliyang merupakan salah satu daerah yang memiliki kadar oksigen terbaik di dunia.
Kondisi tersebut membuat Pemkab Sumenep maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan Pulau Giliyang sebagai objek wisata kesehatan.
"Di era kini, listrik itu merupakan salah satu kebutuhan vital. Apalagi, di sebuah daerah yang merupakan objek wisata, termasuk Pulau Giliyang," kata Busyro, menerangkan.
Pada Senin pagi hingga siang, Busyro bersama sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat bertemu dengan utusan LAPAN untuk urun rembuk rencana pembangunan PLTD di Pulau Giliyang.
Dalam pertemuan tersebut, utusan dari LAPAN memberikan masukan kepada pemerintah daerah agar rencana pembangunan PLTD di Pulau Giliyang dikaji lebih rinci.
Alasannya, gas buang dari mesin PLTD yang beroperasi secara terus-menerus berpotensi membuat kandungan oksigen di Pulau Giliyang, menurun.
Utusan dari LAPAN mengusulkan pengadaan listrik di Pulau Giliyang bisa memanfaatkan tenaga surya, menggunakan kabel bawah laut dengan posisi mesin PLTD di luar Pulau Giliyang, dan teknologi lainnya yang ramah lingkungan.
"Ada solusi yang ditawarkan oleh LAPAN. Namun, beberapa opsi itu akan 'memakan' biaya mahal. Selain itu, kami tentunya harus berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam mengkaji ulang rencana pembangunan PLTD tersebut," kata Busyro.
Ia memahami alasan dari utusan LAPAN yang meminta pemerintah daerah untuk mengkaji ulang rencana pembangunan PLTD di Pulau Giliyang.
"Kandungan oksigen itu yang akan kami 'jual' kepada wisatawan. Artinya, kami harus memastikan kadar oksigen di Pulau Giliyang yang di atas rata-rata daerah lainnya itu tetap terjaga dan bisa dipertahankan," ujarnya.
Saat ini, warga di Pulau Giliyang belum terjangkau layanan listrik dari PT PLN (Persero).
Namun, sejumlah warga setempat memiliki mesin genset yang aliran listriknya dikomersialkan atau dijual kepada warga lainnya.
Sebagian lainnya memiliki mesin genset dan panel surya untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumahnya. (*)
Video oleh: Slamet H
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017