"Malam ini, kami baru percaya jika SKK Migas dan mitra kerjanya pun punya kemauan untuk mengeksplorasi objek wisata. Terima kasih telah berkenan berkunjung ke Sumenep," ujar Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada Selasa (11/4) malam.

Pada malam itu, Fauzi menerima sekaligus menyambut secara resmi kehadiran pimpinan Perwakilan SKK Migas Jabanusa dan kontraktor kontrak kerja sama (K3S) se-Jabanusa beserta 40 wartawan di Pendapa Agung, salah satu bangunan di kawasan Keraton Sumenep di Kecamatan Kota.

Kedatangan 40 wartawan dari beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah ke Sumenep itu dalam rangka mengikuti lokakarya yang digagas SKK Migas Jabanusa dan K3S se-Jabanusa.

Lokakarya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan SKK Migas Jabanusa (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) dan K3S se-Jabanusa setiap empat bulan sekali dan melibatkan wartawan.

Namun, lokakarya di Sumenep, Jawa Timur, tersebut menjadi kegiatan plus, karena disinergikan dengan pemerintah daerah setempat dan akhirnya menjadi kegiatan yang "istimewa".

Fauzi menjelaskan, salah satu tugas SKK Migas itu mengarahkan dan mengawasi K3S yang menjadi mitra kerjanya untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi minyak dan gas bumi (migas). 

"Di Sumenep, SKK Migas dan K3S ternyata berkenan pula mengeksplorasi objek wisata. Ini tentunya selaras dengan salah satu program pemerintah daerah, yakni Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018," kata Fauzi, sambil tersenyum.

Pada malam itu, begitu rombongan tiba di Pendapa Agung, rombongan pimpinan dan staf SKK Migas Jabanusa, K3S se-Jabanusa, dan wartawan langsung disambut atraksi kelompok musik tradisional, "kalenengan".

Di sisi timur Pendapa Agung, terdapat lima tenda atan stan yang memamerkan sekaligus menjual produk unggulan Sumenep, di antaranya batik tulis, keris, dan aneka makanan ringan khas setempat.

Sementara di sisi utara, aneka masakan dan makanan khas, di antaranya nasi jagung, "kaldu kokot", dan "campor", disuguhkan untuk makan malam para peserta lokakarya.

Rombongan pun diarahkan untuk melihat beberapa ruang penting lainnya di Keraton Sumenep, di antaranya ruang tidur raja, permaisuri, dan putri raja, dan tempat raja bersemedi atau berkontemplasi, setelah melihat produk unggulan.

Setelah itu sekitar pukul 20.00 WIB dilakukan acara penyambutan secara resmi yang berarti molor dari jadwal semula pukul 19.30 WIB, akibat antusiasme sebagian rombongan untuk melihat langsung beberapa ruang penting di Keraton Sumenep.

Rombongan yang berjumlah sekitar 110 orang itu langsung disuguhi penampilan lima penari "Tari Muang Sangkal" dan lima penari "Tari Topeng Dalang", keduanya tari khas Sumenep.

Tepuk tangan dari peserta makin riuh dan membahana di Pendapa Agung setelah pembawa acara mengumumkan malam penyambutan akan dipungkasi dengan orasi budaya dan pembacaan puisi oleh budayawan nasional asal Sumenep, D Zawawi Imron.

Pada malam itu, Zawawi mencoba mengingatkan tentang pentingnya hati yang bersih dalam membangun dan menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di tengah-tengah orasi budayanya di Pendapa Agung tersebut, "Si Celurit Emas" membacakan salah satu puisinya, "Ibu".

Pada esok harinya (12/4), para peserta lokakarya diajak berwisata ke Pantai Gililabak di Kecamatan Talango dan Pantai Sembilan di Giligenting.

Rombongan berangkat dari Pelabuhan Tanjung, Kecamatan Saronggi, dengan menggunakan 10 perahu layar motor.
     
Objek Wisata

Pada malam itu di Pendapa Agung, ratusan peserta lokakarya, termasuk pimpinan SKK Migas Jabanusa, mendapat pemaparan langsung tentang objek wisata di Sumenep dari Fauzi.

Wakil Bupati Sumenep tersebut memaparkan kondisi objek wisata setempat satu per satu, di antaranya Keraton Sumenep di Kecamatan Kota, Pantai Lombang di Batang Batang, Pulau Giliyang di Dungkek, dan Pantai Gililabak di Talango.

Keraton Sumenep yang terdiri atas beberapa bangunan dan ruang, di antaranya Pendapa Agung, merupakan salah satu objek wisata dengan nilai sejarah tinggi.

Pantai Lombang adalah salah satu objek wisata alam yang dikenal memiliki hamparan pasir putih dan jejeran pohon cemara udang sepanjang 12 kilometer.

Sementara Pulau Giliyang adalah pulau dengan kandungan oksigen lebih tinggi atau di atas rata-rata daerah lainnya dan ditetapkan sebagai objek wisata kesehatan.

Ada lagi Pantai Gililabak yang memiliki kawasan terumbu karang indah dan selanjutnya layak menjadi objek "snorkeling" maupun "diving".

"Sumenep memiliki banyak objek wisata yang tak kalah indah dan menariknya dibanding daerah lainnya. Kami tentunya butuh dukungan dari semua pihak, termasuk SKK Migas dan K3S, untuk mengembangkan objek wisata tersebut," kata Fauzi, menerangkan.

Ia pun berharap 40 wartawan peserta lokakarya yang digagas SKK Migas Jabanusa dan K3S itu bisa membantu mengenalkan objek wisata di Sumenep, baik secara personal maupun melalui tulisan di medianya masing-masing.

"Selamat datang di Sumenep. Mari ke Sumenep. Kalau memungkinkan, silakan eksplorasi semua objek wisata di Sumenep. Kami siap menerima saran dan masukan yang konstruktif dalam rangka pengembangan pariwisata," ujarnya.

Sejak akhir 2016, Pemkab Sumenep mencanangkan 2018 sebagai tahun kunjungan wisata setempat. 
        
Eksplorasi

Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Ali Masyhar menjelaskan, pihaknya berkewajiban untuk berpartisipasi menyukseskan program pemerintah daerah, termasuk Pemkab Sumenep.

Wilayah operasional sejumlah K3S, di antaranya Kangean Energy Indonesia, Santos, dan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), memang berada di Sumenep.

Apalagi, sebelumnya, Bupati Sumenep A Busyro Karim meminta SKK Migas Jabanusa ikut andil menyukseskan program tahun kunjungan wisata pada 2018.

"Dalam konteks itu, kami akhirnya menempatkan lokakarya untuk catur wulan pertama pada tahun ini diletakkan di Sumenep. Alhamdulillah, Pemkab Sumenep benar-benar merespons positif kegiatan kami," ujarnya.

Bahkan, kata dia, lokakarya menjadi kegiatan sinergi yang "luar biasa" antara SKK Migas Jabanusa dengan Pemkab Sumenep.

Lokakarya menjadi sebuah rangkaian acara di luar kebiasaan, mulai penyambutan secara resmi oleh para pejabat yang tergabung dalam Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Sumenep hingga adanya pameran produk unggulan.

Selain itu, rangkaian kegiatan pada lokakarya di Sumenep layaknya parade seni, budaya, dan kuliner khas yang bisa dinikmati para peserta.

"Ada penampilan kelompok musik tradisional, tarian khas, dan makan malamnya pun disuguhi aneka makanan dan masakan khas Sumenep. Ini istimewa dan luar biasa. Terima kasih," kata Ali, menerangkan.

Ia menjelaskan, sesuai rangkaian acara yang diterima dari staffnya, para peserta lokakarya memang akan diajak ke Pantai Gililabak pada hari kedua (12/4).

Awalnya, para peserta lokakarya hanya dijadwalkan untuk mengikuti pemaparan program tanggung jawab sosial dari salah satu K3S, "outbound", dan melihat keindahan Pantai Gililabak.

Namun, pemerintah daerah melalui Pemerintah Kecamatan Talango menyambut para peserta lokakarya dengan menampilkan kelompok musik tradisional lainnya, 'saronen' di Pantai Gililabak.

Ali merasa lembaga yang dipimpinnya dan mitra kerjanya benar-benar diminta dan disediakan waktu dan tempat oleh pemerintah daerah untuk mengeksplorasi objek wisata.

"Semoga sinergi kami dengan pemerintah daerah senantiasa terjalin dan selanjutnya mitra kerja kami, K3S, bisa beroperasi dengan nyaman di Sumenep dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi migas," katanya.

SKK Migas Jabanusa pun menyatakan kesiapannya untuk menbantu Pemkab Sumenep dalam mengembangkan pariwisata setempat.

Pengelola salah satu biro perjalanan wisata di Sumenep, Fadel Abu Aufa mengapreasisi kegiatan sinergi antara SKK Migas Jabanusa dengan pemerintah daerah setempat.

"Ini perlu ditiru oleh lembaga lainnya. Pemkab Sumenep harus lebih aktif memanfaatkan kegiatan internal maupun pihak lain untuk menjual potensi pariwisata," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah terus menerus berinovasi dan tidak kaku serta tetap menerima masukan dari pihak lain dalam mengembangkan objek wisata di Sumenep. 

Sebagaimana migas, objek wisata merupakan salah satu potensi dan kekayaan NKRI yang bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jika dikelola dengan baik. Semoga! Aamiin YRA. (*)
Video oleh: Slamet H

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017