Malang, (Antara Jatim) - Hasil penelitian seorang dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang Dr Ismu Rini Dwi Ari terkait teori pendekatan partisipatif dalam pengelolaan air bersih dilirik Cornell University, Amerika Serikat.

"Karena penelitian yang saya tekuni sejak menempuh pendidikan S3 di Kyoto University Jepang ini, saya diundang sebagai pembicara dalam kuliah tamu di Cornell University, Amerika Serikat pada 20 April nanti," kata Dr Ismu Rini kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Kamis.

Penelitian tersebut membuahkan teori partisipatif tentang pengelolaan air bersih yang berbasis masyarakat (komunitas) di wilayah pedesaan.  Penelitian tersebut bermula ketika profesornya saat studi S3 menyerah dalam mengatasi masalah kebutuhan air bersih, bahkan pemerintah pun belum mampu memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat tersebut.

Di Indonesia pun, katanya, fenomena sistem penyediaan air bersih oleh pemerintah, dalam hal ini PDAM, yang masih sangat minim di wilayah pelosok pedesaan. Faktor perhitungan ekonomi masih menjadi pembatas bagi pemerintah dalam menyediakan fasilitas air bersih untuk masyarakat di wilayah pedesaan dan terpencil.

Namun demikian, masyarakat bukannya menyerah, justru dengan sumber daya air yang ada di wilayahnya, mereka secara swadaya mengupayakan pengadaan akses air bersih perpipaan.

"Di hadapan peserta kuliah tamu nanti saya akan memaparkan bagaimana hubungan yang erat dan solid antar-warga sebagai modal sosial dalam memenuhi kebutuhan dasarnya (air). Ikatan kuat antar-warga ini diharapkan akan lebih luas jaringannya, sehingga akan semakin memampukan mereka dalam memenuhi akses penyediaan air bersih secara berkelanjutan, termasuk kualitasnya," katanya.

Ia mengatakan penelitian di Desa Toyomarto, Kabupaten Malang yang mengantarkan Ismu terbang ke Cornell University itu saat ini dalam tahap penggodokan sebagai program pengabdian masyarakat di level universitas dalam uaya konservasi sumber daya air berbasis partisipatif.

Menurut dia, banyak sekali yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan kualitas air bersih dan keberlanjutannya. "Harapan kami pemerintah setempat bekerja sama dengan masyarakat untuk tidak hanya memanfaatkan, tapi juga menjaga dan mempertahankan keberadaan sumber air itu," urainya.

Ia mengakui masalah ketersediaan air bersih bagi masyarakat masih menjadi PR besar bagi pemerintah. "Untungnya masyarakat di Indonesia ini menyikapinya tidak dengan 'teriak-teriak' atau demonstrasi, tapi dengan membangun kebersamaan bagaimana caranya bisa memenuhi kebutuhan air tersebut secara positif," ucapnya.      

Dalam kuliah tamu di kampus peringkat lima dunia dengan durasi dua jam itu, Ismu juga akan membahas isu keberlanjutan pengelolaan air bersih perpipaan yang dalam "Universal Declaration of Human Right"  sebagai hak dasar penentu harkat martabat individu dalam masyarakat.

Selain itu juga akan "meluruskan" tentang kabar dan berita yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. "Banyak hal positif dan keberhasilan Indonesia, UB, Kota Malang dalam berbagai hal, selain pengelolaan sumber daya air secara partisipatif tersebut," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017