Malang,  (Antara Jatim) - Panitia Lokal (Panlok) 55 Malang memprediksikan jumlah pendaftar Paper Based Test (PBT) atau tes tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun ini membeludak dibanding tahun sebelumnya.

Ketua Panlok 55 Malang Prof Dr Kusmartono di Malang, Jawa Timur, Kamis mengemukakan tahun lalu jumlah pendaftar PBT di Panlok 55 mencapai 16 ribu lebih dan tahun ini diperkirakan bakal meningkat tajam karena adanya kebijakan penerimaan mahasiswa baru dari jalur mandiri tidak ada tes, khususnya di Universitas Brawijaya (UB) Malang.

"Untuk peneriman mahasiswa baru jalur mandiri pada tahun ini akan menggunakan hasil tes SBMPTN, artinya calon mahasiswa yang tidak lolos ujian SBMPTN yang mendaftar kembali lewat jalur mandiri, tidak perlu tes. Penyaringannya lewat nilai yang diperoleh dalam SBMPTN berdasarkan rangking," katanya.

Untuk mendapatkan nilai hasil SBMPTN tesrebut, lanjutnya, pihaknya sudah berkomunikasi dan meminta ke panitia pusat agar UB bisa membuka akses perolehan nilai peserta tes SBMPTN.

Oleh karena itu, katanya, calon mahasiswa baru yang sudah berancang-ancang mendaftar lewat jalur mandiri, mau tidak mau harus ikut SBMPTN. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang tetap menjalani tes. "Sebelumnya, pendaftar jalur mandiri ini hampir 40 persen tidak ikut tes SBMPTN," ucapnya.

Hanya saja, kata Kusmartono, untuk calon mahasiswa jalur mandiri UB yang ada di Kediri tetap ada tes dan tes diselenggarakan di kampus Kediri. Kuota mahasiswa baru UB jalur mandiri di Kediri  500 orang.

Menyinggung kuota PBT SBMPTN tahun ini, Kusmartono mengatakan tidak ada batasan. "Saya yakin jumlahnya akan meningkat tajam. Tambahan tersebut dari peserta jalur mandiri yang wajib ikut SBMPTN maupun semua lulusan SMA dan sederajat tahun 2015, 2016 dan 2017, serta paket C," ujarnya.

Untuk pelaksanaan tes PBT tersebut, lokasinya sudah dibagi di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah Malang. Pelaksanaan PBT  kelompok ujian Sosoal Humaniora (Soshum) di UB, kelompok Saintek di Universitas Negeri Malang (UM), dan kelompok ujian campuran di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki).

Selain lokasi ujian yang berada di area kampus, ketiga PTN penyelenggara tes PBT SBMPTN itu juga menyiapkan ruang tambahan dengan meminjam sejumlah lembaga pendidiikan, seperti Universitas Widyagama, STIE Asia, SMAN 9 dan SMAN 8, STIE Malangkucecwara untuk UB.

Sedangkan UM akan meminjam ruang kelas UMM di jalan Bandung, lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag di Jalan Bandung, serta SMAN yang berada di kawasan Tugu dan SMA Lab UM. Sementara UIN Maliki akan meminjam kampus Universitas Gajayana dan Unisma.

"Bagi peserta yang kesasar lokasi ujiannya, jika waktunya masih cukup akan diantar ke tempat ujian sesuai tujuannya, namun jika tidak mencukupi disarankan untuk mengerjakan tes di sekretariat Panlok. Oleh karena itu, peserta tes harus mengecek lokasi sehari sebelum hari H pelaksanaan," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017