Situbondo (Antara Jatim) - Sebanyak 110 desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sudah mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2017 dan 22 desa lainnya belum bisa mencairkan karena SPJ, APBDes dan RKPDes dalam proses verifikasi.

"Dari 132 desa yang tersebar di 17 kecamatan itu memang masih ada 22 desa yang belum bisa mencairkan dananya dikarenakan puluhan desa tersebut surat pertanggung jawaban (SPJ), APBDes dan RKPDes terlambat dan saat ini masih dalam proses verifikasi," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Situbondo, Suradji di Situbondo, Rabu.

Ia mengemukakan, 110 desa yang sudah menyerahkan SPJ dan APBDes serta RKPDes lebih awal sudah dapat mencairkan ADD sejak Februari hingga April 2017 pada tahap pertama pencairan.

Pada tahun ini (2017), katanya, sebanyak 132 desa di Situbondo rata-rata menerima kucuran dana dalam program Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut dari sekitar Rp600 juta hingga Rp800 juta per desa.

"Untuk Dana Desa (DD) tahun ini smeua desa mendapatkan sekitar Rp700 juta hingga Rp1 miliar lebih. Kalau digabungkan ADD dan DD masing-masing desa menerima mulai dari Rp1,5 miliar hingga 1,8 miliar per desa," ucapnya.

Menurut Suradji, khusus dana desa (DD) pada tahap awal semua desa masih belum bisa mencairkan dananya dikarenakan Pemerintah Pusat belum mentransfer dana bantuan Pusat itu ke pemerintah daerah.

"Oleh karena itu kami sangat berharap pada Pemerintah Pusat agar Dana Desa tersebut dikirim ke daerah lebih awal, sebab nantinya juga akan berdampak pada pembuatan SPJ karena desa juga dituntut menyelesaikan SPJ hingga 31 Desember," tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah mendapatkan informasi dari Pemerintah Pusat DD akan ditransfer ke daerah pada pertengahan April 2017.

Data diperoleh, Alokasi Dana Desa dan Dana Desa pada Tahun Anggaran 2017 lebih besar dibanding sebelumnya, yakni pada tahun ini total ADD/DD sebanyak Rp201.533.701.000 dengan rincian ADD Rp90.099.118.000 dan DD Rp111.434.583.000. (*) 
Video oleh: Novi H

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017