Bojonegoro  (Antara Jatim) - Satu siswa SMAN 1 Baureno di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Yunis Setyawati mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di atas kursi roda, disebabkan kakinya patah setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.

Kepala SMAN 1 Baureno di Kecamatan Baureno, Bojonegoro Moch. Yunus, Selasa, mengatakan, siswanya Yunis Setyawati tetap bisa mengikuti UNBK, tetapi harus di antar keluarganya sejak hari pertama.

Karena, menurut dia, Yunis Setyawati Warga Desa Bungur, Kecamatan Kanor itu, mengalami kecelakaan lalu lintas dua pekan lalu.

Ketika itu, Yunis yang mengendarai sepeda motor ketika berbelok ditabrak sepeda motor, hingga paha dan pergelangan kaki kirinya patah.

"Ia (Yunis Setyawati) sudah menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Sumberrejo, sehingga sudah bisa mengikuti UNBK sejak hari pertama," katanya menegaskan.

Hanya saja, lanjut dia, selama mengikuti UNBK Yunis Setyawati berangkat dari rumah sampai sekolah selalu di antar keluarganya.

"Dalam mengerjakan soal UNBK Yunis duduk di kursi roda milik sekolahan," ucapnya menambahkan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro Sumiarso, menjelaskan ada satu siswa yang tidak mengikuti UNBK yaitu siswa SMA Slamet Riyadi, Nunuk Ayu Wahyuni,  karena sudah keluar.

"Yang bersangkutan tidak mengikuti UNBK karena memang keluar dari sekolahannya sebelum UNBK," ujarnya.

Sesuai hasil pemantauan yang dilakukan, menurut dia, pelaksanaan UNBK SMA dan MA baik negeri maupun swasta di daerahnya berjalan lancar dalam dua hari ini.

"Tidak ada lembaga pendidikan yang mengalami gangguan internet dan listrik PLN padam," katanya menegaskan.

Sesuai data, kata dia, lembaga pendidikan penyelenggaran UNBK sebanyak 20 SMAN Negeri dengan jumlah 3.557 siswa dan 30 SMA swasta dengan jumlah 1.322 siswa.

"Ada lembaga SMA swasta yang bergabung dalam mengikuti UNBK karena tidak memenuhi persyaratan, seperti tidak memiliki laboratorium komputer," jelas dia.

Ia menambahkan untuk siswa Madrasah Aliyah (MA) swasta di daerahnya masih ada yang melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).

"Kalau jumlah MA yang melaksanakan UNKP saya tidak hafal," tambahnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017