Madiun (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Madiun dan kepolisian setempat menghentikan sementara proses pencarian empat dari enam korban siswa Mts Bani Almursad Magetan yang hanyut saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Desa Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

"Proses pencarian kami hentikan sementara karena kondisinya sudah gelap. Dengan kondisi yang demikian pencarian tidak maksimal dan berbahaya bagi petugas," ujar Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto saat dihubungi, Senin.

Menurut dia, proses pencarian para korban hanyut yang belum ditemukan tersebut akan dilanjutkan pada Selasa (11/4) pagi.

Sejauh ini jumlah korban yang ditemukan baru dua orang tewas. Ia sempat menyebut empat orang, namun setelah dikonfirmasi lagi ternyata baru dua korban yang ditemukan.

"Sejauh ini baru dua dari enam korban hanyut yang ditemukan petugas," kata dia dihubungi di sela rapat koordinasi.

Dua korban yang ditemukan tersebut diduga adalah Ahsan Nurfuad (14) dan Hasmi (14). Meski demikian petugas belum memastikannya.

Seperti diketahui, sebanyak enam siswa Mts Bani Alimursad Dusun Banaran, Desa Kerik, Kabupaten Magetan hanyut di sungai saat melakukan kegiatan "outbond" di Wana Wisata Grape Desa Wungu Kabupaten Madiun, Senin.

Berdasarkan pendataan pihak sekolah, enam siswa yang hilang tersebut adalah Ahsan Nurfuad (14) kelas VIII, Hasmi (14) Kelas VIII, Ma'arif Sachaf (13) Kelas VII, Adliyan (13) Kelas VII, Ramadhani (14) Kelas VIII, dan Gandi (13) Kelas VII.

Secara keseluruhan ada sebanyak 128 siswa Mts Bani Alimursad yang melakukan kegiatan outbond di Wana Wisata Grape. Mereka terdiri dari 43 siswa laki-laki dan 85 siswa perempuan dengan didampingi sekitar 10 guru. 

Hingga Senin malam, tim gabungan dari kepolisian, BPBD, dan Perhutani KPH Madiun masih melakukan pencarian. Namun karena tidak maksimal akibat gelap, maka pencarian dihentikan sementara. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017